Babak Baru Ledakan Dahsyat Beirut, Banyak Pejabat Pemerintah Mengundurkan Diri dari Jabatannya

- 10 Agustus 2020, 13:50 WIB
Kehancuran di Beirut, Lebanon.
Kehancuran di Beirut, Lebanon. /AFP/Patrick Baz

PR CIREBON - Kasus ledakan dahsyat yang menghantam kota Beirut, Lebanon, kini telah memasuki babak baru.

Satu per satu pejabat pemerintah memutuskan mengundurkan diri pasca ledakan dan semakin bertambah.

Teranyar, Menteri Lingkungan Demanios Kattar memutuskan mengundurkan diri pada Minggu, 9 Agustus 2020.

Baca Juga: Populasi Paling Berisiko, Peneliti Menilai Orang Obesitas Membuat Vaksin Covid-19 Kurang Efektif

Sebelumnya, Menteri Informasi Lebanon, Manal Abdel Samad lebih dulu mengundurkan diri seusai ledakan di Lebanon, yang diamuk oleh kemarahan warga yang kecwa dengan pemerintah.

Akhirnya sebanyak 4 anggota parlemen Lebanon juga mengumumkan pengunduran diri, menyusul empat lainnya yang telah lebih dulu mundur sebelum sidang parlemen pekan ini.

 

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari AP. Kattar mengatakan, kemundurannya karena sistem negara Lebanon telah "rapuh dan tidak berdaya".

Baca Juga: Rocky Gerung Ejek Erick Thohir Soal Penolakan Jadi Relawan Vaksin, Sebut Dia Sudah Gagal Ujian Etis

Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab pun menemui beberapa menterinya usai pengumuman undur diri Abdel Samad untuk mencegah para pejabat lain mundur.

Diab juga merencanakan pertemuan pada hari ini, Senin, 10 Agustus 2020, karena, mundurnya 7 atau lebih dari 20 menteri bisa memaksa kabinet pemerintahan itu untuk turun dan menjadi pemerintah sementara.

Rakyat Lebanon gaungkan 'jatuhkan rezim' seperti Arab Spring 2011 Pada Minggu kemarin, 9 Agustus 2020, saat pengunjuk rasa turun ke area parlemen dan bentrok dengan pasukan keamanan yang menembakkan gas air mata serta mengejar para demonstran.

Baca Juga: Peneliti Sebut Gangguan Jiwa PTSD Lebih Banyak Bayangi Ratusan Penyintas Covid-19 di Italia

Pengunjuk rasa dengan brutalnya turun ke jalan setelah ledakan dahsyat di Lebanon.

Mereka yang marah, menyalahkan tindakan korupsi dan elit penguasa Lebanon yang tidak mengurus negara dengan baik.

Demonstran bahkan mendirikan tiang gantungan kayu sebagai simbol dan memegang setidaknya satu spanduk bertuliskan "mundur atau gantung".

Baca Juga: Prabowo Subianto Kecewakan Rakyat hingga Pengamat Sebut Dia Sulit Dipilih Jadi Presiden 2024

Beberapa puluh orang dari mereka masuk ke kementerian luar negeri Lebanon dan membakar potret Presiden Michael Aoun.

Di dalam demonstrasi tersebut seorang pengunjuk rasa mengatakan melalui alat pengeras suara, "Kita tinggal di sini. Kami menyerukan rakyat Lebanon untuk menduduki semua kementerian."

Ledakan di Pelabuhan Beirut telah menewaskan sedikitnya 165 orang, melukai 6.000 orang, serta merusak ratusan bangunan.

Dugaan sementara ini, ledakan terjadi karena 2.750 ton bahan eksplosif amonium nitrat terbakar di sebuah gudang di pelabuhan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah