Selain itu, cuaca dingin ekstrem menyebabkan adanya kematian ribuan ternak di wilayah timur, barat dan utara.
Hal tersebut diungkapkan oleh The United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) atau Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.
Baca Juga: Perselingkuhan dengan Nur, Menjadikan Kompol D Ditempatkan di Yanma
"Kehilangan mata pencaharian dan aset semakin membahayakan keluarga Afghanistan di saat 21,2 juta orang sangat membutuhkan dukungan makanan dan pertanian yang berkelanjutan," kata OCHA dalam intisari mingguannya.
OCHA juga menjelaskan, kelompok kemanusiaan telah memberikan bantuan tambahan berupa pemanas, uang tunai untuk bahan bakar serta pakaian hangat. Namun distribusi sangat dipengaruhi oleh larangan otoritas de facto terhadap tenaga kerja bantuan LSM perempuan.
Hal ini merupakan dampak dari aturan yang dikeluarkan oleh Taliban selaku rezim penguasa di Afghanistan, yang melarang perempuan untuk bekerja diluar rumah.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Ciayumajakuning Hari Ini Rabu 1 Januari 2023
PBB melalui Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan bahwa pembatasan pekerja perempuan di Afghanistan menghambat dalam pendistribusian bantuan.
Situasi yang dialami oleh masyarakat Afghanistan pada saat ini menjadi fenomena musim dingin paling dingin dalam 15 tahun terakhir, di tengah krisis ekonomi yang parah.
Ditambah dengan para penduduk Afghanistan menggambarkan kesulitan dalam membeli bahan bakar untuk menghangatkan rumah.