Berencana untuk Bangun 'Taman Nasional Pahlawan Amerika', Gagasan Donald Trump Banyak Dipertanyakan

- 6 Juli 2020, 09:14 WIB
PRESIDEN Amerika Serikat ke-45 Donald Trump.*
PRESIDEN Amerika Serikat ke-45 Donald Trump.* /AFP Photo/Nicholas KAMM

Baca Juga: Deklarasikan Diri Menjadi Presiden AS, Kanye West Diprediksi akan Hadapi Hambatan dalam Kampanye

Trump menentang desain modernis, dan pernyataan Gedung Putih mengatakan taman itu - tempat yang belum diputuskan - akan mencakup hanya keserupaan "realistis" dan bukan "abstrak" sambil memberi penghormatan kepada tokoh-tokoh bersejarah "yang memberikan kontribusi penting bagi kehidupan publik Amerika".

Pidato Trumpmore Rushmore merupakan respons yang agresif terhadap pengunjuk rasa anti-rasisme yang telah merusak atau menghancurkan patung-patung di beberapa kota, tidak hanya para jenderal Perang Sipil tetapi juga orang-orang Amerika yang terkenal, yang dalam beberapa kasus, memiliki budak.

Trump mengatakan "taman luar ruang yang luas" yang ia bayangkan "akan menampilkan patung-patung orang Amerika terhebat yang pernah hidup".

Baca Juga: Tanggapi Tuduhan Serang Fasilitas Nuklir Iran, Menhan Israel: Kami akan Cegah dengan Segala Cara

Daftar tentatif yang dikutip dalam keputusan presiden menampilkan sejumlah tokoh, termasuk George Washington; pemimpin hak-hak sipil Martin Luther King Jr; penjaga perbatasan Davy Crockett; penginjil populer Billy Graham; mantan presiden Ronald Reagan; dan almarhum hakim agung Antonin Scalia, pilar hak konservatif.

Tidak termasuk tokoh modern dari kiri Amerika untuk ditempatkan di taman nasional tersebut.

"Beberapa pilihan bagi mereka yang akan dihormati adalah penjangkauan langsung ke kanan - Justice Scalia, misalnya - seperti halnya absen, seperti Franklin Roosevelt," kata Zelizer.

Baca Juga: Berniat Calonkan Diri Jadi Presiden AS, Trump: Saya Harap Bisa Bersaing Melawan Kanye West

Kepada James Grossman, yang mengepalai American Historical Association, "pilihannya bervariasi dari ganjil hingga mungkin tidak tepat hingga provokatif", katanya kepada Washington Post.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x