PR CIREBON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat, 3 Juli 2020 melaksanakan perayaan hari Kemerdekaan AS yang diperingati setiap tanggal 4 Juli 2020 di Gunung Rushmore, meskipun panen kritikan karena mengundang banyak orang karena situasi pandemi.
Rencananya, Trump akan menyaksikan pertunjukan kembang api bersama ribuan orang di tenggara dengan ukiran wajah empat sosok presiden AS George Washington, Thomas Jefferson, Theodore Roosevelt, dan Abraham Lincoln di wilayah Dakota Selatan tersebut.
Situs bersejarah yang terkenal itu tidak lagi menjadi tempat pertunjukan kembang api sejak 2009 atas pertimbangan lingkungan. Namun Trump mengupayakan perayaan di sana, sementara pemerintah mengatakan kawasan Hutan Nasional Black Hills telah "lebih kuat".
Baca Juga: Australia Alami Lonjakkan Kasus Covid-19, Skandal Seks di Tempat Karantina Diduga Menjadi Penyebab
Selain itu, pemerintah juga menyebut teknologi kembang api sudah jauh lebih maju.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, kegiatan itu akan menjadi acara terakhir bagi Trump bersama kerumunan orang banyak, menentang rekomendasi para pakar kesehatan untuk menghindari perkumpulan massa di tengah lonjakan kasus positif Covid-19 di seluruh wilayah AS.
Sekitar 7.500 orang diperkirakan akan menghadiri perayaan tersebut. Masker akan disediakan, namun tidak wajib dikenakan.
Baca Juga: Terciduk Nikah Lagi, Suami Ini Tak Sadar Alat Kelaminnya Dipotong saat Tertidur oleh Istrinya
Kelompok masyarakat pribumi, yang dilaporkan akan melakukan aksi protes, telah mengkritik rencana kunjungan Trump atas risiko penyebaran virus corona serta perayaan kemerdekaan di lokasi yang mereka anggap keramat.