Berencana untuk Bangun 'Taman Nasional Pahlawan Amerika', Gagasan Donald Trump Banyak Dipertanyakan

- 6 Juli 2020, 09:14 WIB
PRESIDEN Amerika Serikat ke-45 Donald Trump.*
PRESIDEN Amerika Serikat ke-45 Donald Trump.* /AFP Photo/Nicholas KAMM

PR CIREBON - Selama liburan akhir pekan 4 Juli, Trump secara mengejutkan menyampaikan gagasannya mengenai pembangunan sebuah taman nasional baru yang dipenuhi patung "pahlawan Amerika".

Sebagian orang beranggapan, tampaknya hal itu tidak akan menenangkan gairah partisan yang sangat memecah belah rakyat Amerika.

Gagasan tersebut menimbulkan pertanyaan tentang seperti apa tepatnya taman itu akan terlihat, dan siapa yang akan merayakannya pada tanggal pembukaan aspirasional 4 Juli 2026.

Datang hanya empat bulan sebelum pemilihan presiden November, proposal tersebut memperkuat citra seorang presiden yang telah menyerah dengan alasan menyatukan negara, alih-alih memilih untuk memainkan satu blok suara melawan yang lainnya.

Diumumkan tanpa konsultasi yang jelas, proposal tersebut datang ketika para demonstran di seluruh negeri telah menuntut pencopotan - dan kadang-kadang dengan paksa menarik - patung-patung bersejarah tertentu, terutama yang dari jenderal-jenderal Perang Sipil Selatan dipandang memuliakan masa lalu yang rasis.

Mengesampingkan argumen yang lebih besar dan mengurangi gerakan protes menjadi serangkaian aksi kekerasan, presiden Republik memposisikan dirinya sebagai pembela "integritas" negara dalam menghadapi "kaum Marxis, kaum anarkis, agitator, dan penjarah".

Baca Juga: Siap Debut Akting di Hollywood, Son Ye Jin akan Beradu Peran dengan Bintang Avatar Sam Worthington

Bagi Julian Zelizer, seorang profesor sejarah politik di Universitas Princeton, gagasan Trump tentang Taman Nasional Pahlawan Amerika adalah taktik murni politis.

"Dia sedang mencoba menggunakan versi spesifik dari sejarah Amerika untuk mempromosikan serangannya pada 'kiri radikal' dan untuk menarik kaum konservatif yang mungkin frustrasi dengan kebijakan pandemi pemerintahan yang gagal," katanya kepada AFP, dkutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Presiden melayangkan gagasan itu dalam pidatonya pada Jumat di depan patung besar Gunung Rushmore dari empat pendahulunya yang paling terkenal - George Washington, Thomas Jefferson, Abraham Lincoln dan Theodore Roosevelt.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x