Jadi Bencana Konservasi Terparah, 35O Gajah Mati dengan Posisi Aneh Sukses Picu Amarah Aktivis Alam

- 2 Juli 2020, 11:17 WIB
Ratusan gajah mati misterius di Bostwana. (dailymail)
Ratusan gajah mati misterius di Bostwana. (dailymail) /

Hingga saat ini, nampak sedikitnya burung pemakan bangkai berkeliaran di sekitar bangkai gajah yang membuat warga setempat meyakini ada sesuatu di luar fenomena alam yang menyebabkan kematian ratusan gajah tadi.

Terutama Pandemi Covid-19 juga ikut masuk sebagai kemungkinan pemicu kematian misterius ini.

Dalam sejarahnya, populasi gajah Afrika secara keseluruhan terus menurun karena perburuan liar, tetapi populasi itu terus bertambah di Botswana .

Baca Juga: Ikuti Jejak Any Song, Lagu Kolaborasi Zico dan Rain 'Summer Hate' Puncaki Tangga Lagu Real Time

Selama ini, Negara Afrika Selatan sudah menjadi rumah bagi sepertiga gajah di Benua Hitam yang ikut meningkatkan populasi dari 80.000 menjadi 130.000.

Bahkan, sekitar 15.000 gajah di delta Okavango dan turisme margasatwa telah menghasilkan sekitar 12 persen PDB.

Meskipun, gajah masih dalam ancaman karena petani setempat melihatnya sebagai gangguan yang merusak tanaman.

Baca Juga: Khusus Zona Hijau, Sekolah Fisik Mulai 13 Juni 2020 dengan 18 Siswa dan Hanya 3 Hari dalam Seminggu

Sementara itu, sejumlah ilmuwan mendesak Pemerintah Botswana untuk menguji bangkai hewan-hewan tersebut untuk memastikan kematian mereka tidak menimbulkan risiko bagi kehidupan manusia. Terlebih, penularan patogen dari manusia ke hewan saat ini menjadi prioritas dunia.

Ini pun didukung dengan pernyataan warga setempat melaporkan gajah terlihat berjalan berputar-putar yang menunjukkan adanya gangguan neurologis baik akibat patogen ataupun racun.***

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: The Guardian Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x