Trump Dituduh 'Rangkul' Israel, dari Mengakui Ibu Kota Yerusalem hingga Rencana Menyerang Iran

- 22 Juni 2020, 18:28 WIB
Buku The Room Where It Happened karya mantan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat John Bolton.
Buku The Room Where It Happened karya mantan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat John Bolton. /AP/Alex Brandon/

PR CIREBON - Mantan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, John Bolton masih terus mengungkap rahasia Gedung Putih yang menyerang Presiden AS Donald Trump.

Sebelumnya, Bolton sudah menuduh Trump mengemis dukungan pada Tiongkok untuk meningkatkan jumlah pemilih dalam pilpres AS nanti.

Kini, buku memoar berjudul 'The Room Where It Happened: A White House Memoir' juga mengungkapkan Trump yang mendukung perang antara Israel dengan Iran, terutama dukungan pada Israel yang bermaksud menyerang Iran.

Baca Juga: Ilmuwan Tiongkok Khawatirkan D614G Perlambat Penemuan Vaksin Corona Akibat Antibodi Tak Mampu Lawan

Melansir dari Times of Israel, Dijelaskan Bolton bahwa Trump mendukung Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk menyerang Iran. Bahkan, Trump diklaim menyatakan hal itu langsung ke John Bolton pada Juni 2017 lalu.

Ini bermula saat Bolton menanggapi Trump dengan peringatan agar Trump tidak menyia-nyiakan modal politik, terlebih bila harus menyelesaikan perselisihan Iran-Israel.

"Saya memperingatkan Donald Trump agar tidak menyia-nyiakan modal politik dalam upaya sulit untuk menyelesaikan perselisihan Arab-Israel dan sangat mendukung pemindahan kedutaan Amerika Serikat di Israel ke Yerusalem, dengan demikian mengakui itu sebagai ibu kota Israel," kata John Bolton dalam bukunya.

Baca Juga: Curigai Makanan Impor, Tiongkok Sasar AS dengan Hentikan Kiriman Daging Beku dan Tutup Pabrik Pepsi

Lebih lanjut, Bolton pun menyoroti upaya penarikan diri AS dari perjanjian nuklir dengan Iran, karena kekuatan nuklir itu dapat menjadi solusi yang tahan lama.

“Di Iran, saya mendesak agar dia (Donald Trump) terus maju untuk menarik diri dari perjanjian nuklir dan menjelaskan mengapa penggunaan kekuatan terhadap program nuklir Iran mungkin merupakan satu-satunya solusi yang bertahan lama,” tutur Bolton dalam bukunya.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x