Lebih lanjut, lansiran Science Alert, Andre mempresentasikan penelitian ini di Kongres Dunia tentang Studi Mummy yang diadakan di Tenerife, Spanyol pada 21-25 Mei 2018 lalu
Secara detail, Andre menyebut janin mumi itu menderita anencephaly yang diartikan sebagai suatu keadaan saat tulang tengkorak janin tidak terbentuk sempurna selama proses kehamilan.
"Seluruh bagian atas kepalanya tidak terbentuk. Lengkungan tulang tengkorak bagian belakangnya belum tertutup. Tulang telinganya ada di belakang kepalanya,” kata Andre.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Kelompok Kriminal Bersenjata Tembak Mati Badan Intelejen Negara di Papua
Selain itu, Andre juga mencatat sang mumi janin tanpa otak ini diakibatkan keadaan tengkorak yang tidak lengkap dan terlihat pula mumi itu memiliki bibir sumbing.
Bahkan, Andre memperkirakan janin bayi tanpa otak itu terjadi karena tidak adanya asupan gizi yang baik dari sang ibu, sehingga akhirnya membuat janin bayi itu menderita kecacatan sangat parah dan tak akan berhasil hidup meski mencoba dilahirkan.
Dengan begitu, arkeolog menyimpulkan mumi janin bayi tanpa otak itu lahir dalam keadaan mati dalam usia kandungan sekitar 28-30 minggu dengan dugaan berasal dari Mesir Kuno sekitar 2.100 tahun silam.
Baca Juga: Jalankan Kerja Sosial dengan Rasa Jijik, Pelanggar Tak Pakai Masker Direkam dan Viral di Medsos
Mumi pun telah disimpan di Museum Maidstone di Kent, Inggris, sekaligus terdaftar dalam inventaris sebagai EA 493 Mummified Hawk, Periode Ptolemaic.
Sementara itu, Arkeolog rupanya masih menyimpan pertanyaan atas temuan mumi ini, mereka masih belum bisa memastikan tentang hiasan burung menyerupai dewa Horus yang terdapat di peti mumi tersebut.