Tak Sengaja Teliti Awetan Bangkai Hewan, Antropolog Justru Temukan Mumi Janin Bayi Tanpa Otak

- 18 Juni 2020, 10:18 WIB
MUMI elang yang ditemukan di sebuah makam di Mesir bersama mumi pasutri dan hewan-hewan lainnya.*/REUTERS
MUMI elang yang ditemukan di sebuah makam di Mesir bersama mumi pasutri dan hewan-hewan lainnya.*/REUTERS /

PR CIREBON - Penelitian tak sengaja dilakukan sekelompok antropolog Inggris terhadap awetan bangkai hewan dengan hiasan dewa yang diduga berasal dari zaman Mesir Kuno.

Seperti yang diberitakan dalam Jurnal Presisi, bangkai hewan itu diperkirakan adalah kera atau burung yang berukuran kecil yang diawetkan dalam masa Mesir Kuno.

Terlebih, perkiraan itu didasarkan pada kebiasaan umum Mesir Kuno yang menjadikan hewan-hewan untuk diawetkan, seperti kucing, kestrel, dan burung jamak.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Kelompok Kriminal Bersenjata Tembak Mati Badan Intelejen Negara di Papua

Sedangkan, alasan lain yang menjadi dasar adalah tiang penguburan yang berukuran sempurna untuk seekor burung dengan tulisan kepala elang yang dicat emas dan hieroglif yang mengacu pada Horus, dewa langit berkepala elang yang sangat dihormati bangsa Mesir kuno.

Sehingga, para peneliti saat itu hanya menyimpulkan bahwa mumi ini adalah bagian dari mumi hewan Mesir Kuno pada umumnya.

Baca Juga: Pria India Klaim Bisa Sembuhkan Pasien Corona dengan Ciuman Tangan, Justru Meninggal karena Covid-19

Seiring berjalannya waktu, seorang Antropolog bernama Andrew Nelson dari Universitas London Barat tak puas dengan hal itu. Pasalnya, ditemukan perbedaan corak hiasan yang terdapat dalam bagian luar peti mumi mungil tersebut.

Kemudian, ia membentuk tim untuk melakukan penelitian lebih dalam dengan metode CT Scan resolusi tinggi.

Setelah penelitian multi disiplin itu, ditemukan fakta yang mengejutkan para peneliti karena ternyata mumi mungil itu bukan bangkai hewan yang diawetkan, melain janin bayi tanpa otak

Baca Juga: Belum Dikonfirmasi, Intelijen AS Sebut 35 Tentara Tiongkok Tewas Saat Konflik dengan India

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Science Alert


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x