SABACIREBON - Sebuah gerbong kereta api tiba-tiba mencekam ketika tawuran meletus Sabtu malam.
Dalam pekelahian itu sempat ada ancaman dari sekelompok remaja akan menusuk siapapun.
Sebuah rekaman video memperlihatkan, sebanyak 10 anak laki-laki mendorong seorang wanita yang menjerit dan pasangannya ke lorong. Sementara di belakang mereka anak-anak terdengar menangis ketakutan.
Summer Thomas (20) merekam kejadian tersebut sekitar pukul 22.10 di kereta Thameslink dari Brighton ke Cambridge.
Dia mengatakan, awalnya para remaja mulai berulah melempar botol bir dan meneriakkan kata-kata kasar kepada penumpang.
Baca Juga: Pesan-pesan Ridwan Kamil dan Empati Warga Jabar Selenggarakan Shalat Ghaib
Seorang ibu dengan dua anak di dalam kereta meminta mereka untuk diam.
Seorang pria diduga memukul ketua geng itu karena telah memaki istrinya.
Perkelahian terjadi dan keduanya sempat dipisah. "Tapi situasi kembali ribut karena para remaja mangacungkan pisau dan mengancam akan menusuk siapapun di kereta", kata Thomas.
Dia mengatakan kepada The Mirror: "Mereka meneriakkan kata-kata kasar, memanggil orang-orang dengan kata C, lalu menantang berkelahi dengan siapa pun. Mereka jelas ingin membuat keributan."
"Ada keluarga dengan dua anak di gerbong itu. Jadi ibu dari dua anak itu mendatangi si remaja dan meminta diam karena berkata kasar. Dia bilang itu itu tidak baik dan dia hanya ingin pulang dengan tenang."
Baca Juga: Ini Jarak Terjauh Hotel untuk Haji dari Masjid Nabawi Madinah
"Sebaliknya si remaja mulai meneriakinya dan memanggilnya kata C, saat itulah suaminya berjalan mendekat dan memukul penghasut utama kelompok itu karena memaki istrinya. Saya mulai merekam."
Penumpang ketakutan di tempat kejadian. Ada yang berusaha untuk memperingatkan pengemudi dan bahkan menghentikan kereta.
Ms Thomas melanjutkan: "Ketika saya berhenti merekam perkelahian itu pecah, tetapi kemudian mereka mulai mengancam untuk menusuk semua orang di kereta dan mencabut pisau."
"Orang-orang menelepon polisi tetapi tidak ada petugas yang muncul. Seseorang telah mengetuk pintu pengemudi. Orang-orang berusaha menemukan rem darurat tetapi tidak ditemukan.
"Semua remaja itu turun dari kereta di Three Bridges. Satu di antaranya mengatakan kehilangan teleponnya. Kepada orang-orang dia bilang, jika mereka memegang teleponnya, mereka akan ditikam, tetapi tidak ada yang mengaku."***