Network
SABACIREBON. Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan segera melatih tentara Ukraina untuk melawan pasukan Rusia. Hal ini ditempuh karena merasa tidak cukup hanya memberi bantuan persenjataan.
Salah satu latihan yang akan diberikan, terutama dalam menggunakan artileri howitzer yang merupakan persenjataan berat yang dikirimkan AS untuk membantu Ukraina.
Baca Juga: Yuk.. Kita Bikin Ketupat yang Hanya Direbus Selama 30 menit. Hemat Gas, Lho
Sebelumnya , Presiden Amerika Serikat Joe Biden pekan lalu memberikan bantuan tambahan berupa peralatan militer senilai 800 juta dolar AS atau sekitar Rp11,48 triliun untuk Ukraina.
Dengan bantuan itu, total bantuan militer yang telah diberikan Amerika kepada Ukraina bernilai 2,5 miliar dolar atau sekitar Rp35,86 triliun.
Bantuan tersebut berupa peralatan militer seperti sistem artileri, 200 kendaraan lapis baja pengangkut personel, kapal nirawak penjagaan pantai, 11 helikopter Mi-17, 18 meriam 155mm, 40.000 amunisi artileri, sejumlah radar, , 300 drone Swtichblade dan meriam laras panjang.
Baca Juga: Qantas Airlines Mendarat lagi di Bali, Angin Segar Pariwisata
Sejak invasi Rusia ke Ukraina selama 2 bulan, berdampak pada berbagai bidang, terutama ekonomi dunia. Negara mana pun yang berinteraksi dengan Rusia dan Ukraina, pasti terdampak secara ekonomi, langsung maupun tidak.
Sejumlah negara yang menggantungkan banyak gandum dari Ukraina da Rusia sangat merasakannya. Demikian pula Eropa yang kebutuhan gasnya sebagian besar dipasok Rusia, merasakan dampak.
