Network
PR CIREBON - Dunia masih berjuang untuk mencapai normal sejak munculnya pandemi Covid-19 pada bulan Desember 2019.
Sejak itu, pandemi global telah menyebabkan banyak kasus kematian di berbagai belahan dunia.
Belum usai pandemi Covid-19, seorang dokter mengklaim akan ada penyebab pandemi mematikan berikutnya.
Baca Juga: Ketahui 4 Kegiatan yang Bisa Dilakukan saat Kolesterol Naik, Salah Satunya Berenang
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Boldsky, menurut laporan terbaru tentang virus apokaliptik dan pernyataan dari Dr Michael Greger, penulis buku terlaris 'How Not To Die', mengklaim bahwa ayam dapat menjadi penyebab pandemi mematikan berikutnya
Benarkah ayam bisa jadi penyebab pandemi mematikan selanjutnya?
Dr Michael Greger menunjukkan bahwa sementara Covid-19 mungkin telah mengguncang keseimbangan ekonomi dan sosial dunia secara keseluruhan.
Baca Juga: Dihimbau Mesti Ikuti Aturan, Pedagang Dadakan di Stadion Bima Masih Nekat Buka
Jenis virus baru dari peternakan ayam dapat menyebabkan pandemi yang lebih berbahaya daripada Covid-19.
Bukan hanya itu, tetapi ilmuwan itu juga menambahkan bahwa virus itu bisa berpotensi memusnahkan setengah populasi dunia.
Diskusi tentang kemungkinan virus baru dibahas dalam buku baru Dr Greger, ' How To Survive A Pandemic ,' di mana ia memperingatkan bahwa 'selama ada unggas, akan ada pandemi.'
Baca Juga: Influencer Rambut Benny Harlem Pecahkan Rekor Guiness World Record
Ilmuwan menunjukkan alasan-alasan berikut yang menyarankan pecahnya pandemi baru diantaranya, Hubungan dekat manusia dengan hewan dapat menyebabkan jenis epidemi terburuk.
Beberapa penyakit lain seperti Covid-19, Flu babi, dan lain-lain ditularkan dari hewan. Flu burung H5NI yang muncul di Tiongkok pada tahun 1997 terjadi lagi pada tahun 2003 dan 2009 di luar Tiongkok.
Menunjukkan bahwa virus tersebut tidak sepenuhnya dihilangkan dan kemungkinan wabahnya tinggi.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Berita Mencium Janda 1 Menit dapat Memperpanjang Umur 1 Tahun
Peternakan unggas adalah ayam yang diternakkan secara massal. Tempat berkembang biaknya penyakit karena ayam dibuat untuk hidup di ruang yang sangat sempit dan tingkat amonia yang tinggi dari kotorannya tinggal di kandang daripada dibersihkan.
Produksi massal , penggunaan antiviral manusia dan kurang kebersihan adalah, tidak diragukan lagi, menyebabkan keprihatinan
Produksi Massal Harus Dihentikan dan Peralihan ke Pola Makan Nabati Sangat Ideal Sementara menyarankan kemungkinan wabah yang dapat menyebabkan kematian hampir setengah dari populasi dunia.
Baca Juga: Kuasai Laut China Selatan, Tiongkok Kian Agresif Tabrak Kapal dan Sita Hasil Tangkapan Vietnam
Dr Greger menyarankan bahwa: ada kebutuhan mendesak untuk beralih dari produksi massal ayam ke kawanan kecil yang dibesarkan di ruang yang kurang ramai dengan akses luar ruangan,
Produksi telur yang tidak alami dan praktik pengembangbiakan juga harus diakhiri, ada kebutuhan untuk 'memutus' hubungan virus antara ayam dan manusia,
Hindari penggunaan antivirus manusia (penggunaan obat antivirus pada unggas disalahkan karena jenis flu burung yang kebal terhadap obat) dan ada kebutuhan untuk mengikuti langkah-langkah kebersihan yang lebih baik.
Baca Juga: Kabar Baik dari Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Lebih dari 2.800 Pasien Covid-19 Sembuh
Ilmuwan menyimpulkan dengan menyarankan bahwa meskipun tindakan peringatan dapat membantu sampai batas tertentu, itu mungkin tidak cukup untuk mencegah pecahnya pandemi baru.
Dia menekankan pentingnya mengadopsi vegetarian atau gaya hidup nabati yang menghindari konsumsi daging dan susu, menyarankan bahwa itu tidak hanya mengurangi risiko pandemi mematikan, tetapi secara alami juga baik untuk kesehatan keseluruhan seseorang.
Baca Juga: Blackout Tuesday Buat Playlist 'Black Lives Matter' di Spotify Alami Lonjakkan Pelanggan
Kesimpulannya, solusi terbaik untuk mencegah wabah pandemi lain adalah menghentikan produksi massal ayam dan beternak kecil di ruang yang lebih sempit dengan akses luar ruangan dan kebersihan yang lebih baik.***
