Facebook Hapus Akun Nasionalis Kulit Putih Amerika Serikat dan Antifa Palsu

- 3 Juni 2020, 19:05 WIB
CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg. /ANTARA/Reuters/

PR CIREBON - Facebook Inc (FB.O) mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya telah menangguhkan akun-akun yang terkait dengan kelompok-kelompok nasionalis kulit putih, setelah beberapa menganjurkan membawa senjata ke gelombang protes anti-rasis saat ini.

Pejabat perusahaan juga mengatakan mereka menghapus akun palsu yang mengklaim kesetiaan kepada antifa dalam rangka mendiskreditkan gerakan anti-fasis.

Penganut Antifa mengatakan, mereka fokus membela orang dari serangan oleh pihak berwenang atau warga, tetapi mereka telah difitnah oleh Presiden Donald Trump yang tanpa mengutip bukti, mengatakan mereka adalah penghasut kekerasan anti-polisi.

Baca Juga: 2.320 Calon Jemaah Haji di Kabupaten Cirebon Terpaksa Harus Berangkat Tahun Depan

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, beberapa akun nasionalis kulit putih yang dihapus dikaitkan dengan Proud Boys, yang sebelumnya telah Facebook klasifikasikan sebagai kelompok berbahaya. 

Sementara yang lain memiliki koneksi ke grup yang disebut American Guard, yang sekarang diklasifikasikan dengan cara yang sama, yaitu kelompok berbahaya.

Beberapa eksekutif Facebook menggambarkan tindakan dengan syarat mereka tidak diidentifikasi. 

Baca Juga: Bertikai Sengit, Pompeo Tuduh Tiongkok Berusaha Memberangus Hong Kong

Mereka mengatakan mereka bertindak berdasarkan perilaku, bukan politik dari konten apa pun, dan bahwa Facebook tidak menyebut antifa sebagai berbahaya.

Perusahaan itu mengatakan sedang melihat lebih dekat pada akun yang membahas protes ketika melihat apa yang dianggap akun nasionalis kulit putih mendorong kekerasan.

Akun antifa yang menyesatkan dihapus karena 'perilaku tidak autentik', karena mereka mengaku sesuatu yang bukan mereka.

Baca Juga: Giatkan Penelitian Protein Plasma Darah, Dokter akan Mudah Prediksi Kondisi Pasien Covid-19

Seperti dengan tweet antifa palsu bahwa Twitter Inc (TWTR.N) terkait dengan kelompok nasionalis kulit putih ketiga dan yang didistribusikan secara luas sebagai tangkapan layar.

Eksekutif Facebook mengatakan bahwa tujuan dari konten semacam itu seringkali bukan untuk memenangkan ribuan pengikut, tetapi untuk menanam bendera palsu tunggal yang dapat digunakan untuk menabur ketidakpercayaan tentang kelompok target.

Facebook menolak berkomentar apakah mereka telah berhubungan dengan penegak hukum, yang biasanya dilakukan dalam kasus ancaman yang akan segera terjadi.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x