Bukan Mauna Loa di Hawaii, Gunung Berapi Terbesar di Dunia Tersembunyi dalam Lautan Samudra Pasifik

- 2 Juni 2020, 19:40 WIB
GARDNER Pinnacles adalah satu-satunya yang terlihat dari Puhahonu gunung berapi terbesar di dunia.*
GARDNER Pinnacles adalah satu-satunya yang terlihat dari Puhahonu gunung berapi terbesar di dunia.* /CNN International/

PR CIREBON - Para peneliti dunia sudah lama mengetahui Mauna Loa di Pulau Besar Hawaii sebagai gunung berapi terbesar di dunia.

Namun kini, penelitian itu telah terbantahkan dengan ditemukan fakta terbaru dari penelitian yang baru-baru ini dilakukan di bawah dasar laut Samudra Pasifik.

Secara lengkap, penelitian baru itu terbit dalam jurnal Earth and Planetary Science Letters dengan judul, 'Pūhāhonu: Earth's biggest and hottest shield volcano'.

Baca Juga: Kurangnya Jarak Sosial, Demo anti-Rasisme di Amsterdam Tuai Kritikan

Melansir dari Forbes, penelitian ini bermula saat sejumlah peneliti menjelajah dasar laut Samudra Pasifik, sekitar 952 km dari arah barat laut Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.

Dalam penjelajahan itu, peneliti berhasil menemukan dua puncak kecil batuan vulkanik yang disebut Gardner Pinnacles. Dua puncak kecil batuan itu menjulang tinggi hingga sekitar 53 meter di atas permukaan laut.

Terlebih, Gardner Pinnacles digambarkan sebagai puncak bangunan vulkanik yang mencakup sekitar 36.000 mil kubik (150.000 kubik kilometer).

Baca Juga: Terlibat Drama Kerajaan Arab, Eropa Tuntut Arab Saudi Bebaskan Pangeran yang Dipenjara Tanpa Alasan

Sedangkan, Mauna Loa yang telah lama ditetapkan sebagai gunung berapi terbesar di dunia memang menjulang tinggi lebih dari 9.170 meter dari dasar laut Samudra Pasifik. Namun, Mauna Loa tercatat hanya memiliki volume lebih dari 19.200 mil kubik (80.000 kubik-kilometer).

Dalam arti lain, disimpulkan bahwa Gardner Pinnacles memiliki volume yang lebih besar dua kali lipat daripada Mauna Loa. Meskipun, puncak Gardner Pinncles hanya sebagian kecil yang terlihat di atas permukaan laut sekitar 30 persen atau 53 meter saja.

Selain itu, Gardner Pinnacles memiliki massa lava yang dipancarkan selama 14 juta tahun terakhir, cukup berat untuk menekuk kerak samudera di bawah gunung hingga ratusan mil dan menyembunyikan 70 persen volume bangunan vulkanik di dalam dasar laut.

Baca Juga: Kecewa akibat Miliki Ganja 16 Gram, Widi Mulia Tak Kunjungi Dwi Sasono sejak Hari Penangkapan

Berkat kecanggihan teknologi bermetode peningkatan gravitasi dengan konsentrasi massa, para peneliti berhasil memetakan dan menghitung volume lengkap bangunan vulkanik.

Bahkan, peneliti menyebut bangunan gunung berapi itu menjadi bagian dari rantai pegunungan bawah laut yang membentang dari Kepulauan Hawaii ke tepi timur Rusia. Lebih detail, rantai pegunungan ini diberi nama Pūhāhonu yang memiliki arti 'kura-kura muncul di udara'.

Atas penemuan terbaru ini, para peneliti mengakui sangat senang karena akan mengembangkan pemahaman yang lebih besar tentang dunia alami, termasuk mantle plumes.

Baca Juga: Bocah Cerebral Palsy dan Autisme Berhasil Selesaikan Maraton Naik Turun Jalan dengan Alat Bantu

Sementara itu, penemuan terbaru ini juga berarti bagi seorang peneliti bernama Avergage Joe yang merasa diingatkan bahwa dasar lautan itu luas, sehingga perlu penelitian lebih banyak lagi.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Forbes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x