Jutaan Warga Memaksa untuk Pulang Kampung, Kasus Covid-19 Alami Lonjakan yang Tinggi

- 27 Mei 2020, 10:34 WIB
Pekerja migran dan keluarga mereka menunggu untuk naik bus untuk mencapai stasiun kereta api untuk naik kereta api ke negara asal mereka Uttar Pradesh, selama penguncian diperpanjang untuk memperlambat penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19), di New Delhi, India, 26 Mei 2020.*
Pekerja migran dan keluarga mereka menunggu untuk naik bus untuk mencapai stasiun kereta api untuk naik kereta api ke negara asal mereka Uttar Pradesh, selama penguncian diperpanjang untuk memperlambat penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19), di New Delhi, India, 26 Mei 2020.* /REUTERS / Adnan Abidi

Kasus-kasus terbaru ini telah memaksa pihak berwenang untuk memperluas pengujian yang terbatas.

"Lusinan pekerja yang melakukan perjalanan dari New Delhi telah dinyatakan positif. Kami memastikan tidak ada yang memasuki desa mereka dengan infeksi ini," kata Gaurav Sinha, seorang pejabat kesehatan senior di ibukota Bihar, Patna dikutip oleh PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs US News.

Ekonom yang mempelajari pola migrasi terbalik mengatakan buruh migran termiskin di India adalah yang paling parah terkena kuncian.

Tayangan TV di awal krisis menunjukkan polisi memukuli pekerja migran ketika mereka mencoba naik bus kota untuk mencapai desa mereka dan mengabaikan jarak sosial.

Baca Juga: Raja Judi Makau Stanley Ho Tutup Usia, Harta Warisan Diprediksi Jadi Rebutan

Namun dalam hal ini, para Pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa angka kematian India mencapai 0,3 kematian per 100.000 orang, dibandingkan dengan yang mereka katakan rata-rata dunia 4,4.

"Kami secara mengejutkan menemukan tingkat kematian yang rendah di India, yang sangat bagus," kata Balram Bhargava, direktur jenderal Dewan Riset Medis India, di New Delhi.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: US News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x