Lebin lanjut, ia menyebutkan 93 pasien kini dalam kondisi kritis dan 1.398 pasien lainnya dinyatakan sembuh dari virus yang menyerang sistem pernapasan tersebut.
Menurutnya, tes laboratorium Covid-19 telah dilakukan terhadap lebih dari 180.000 orang di kerajaan tersebut.
Baca Juga: Selama Bulan Ramadhan, Skuad Persib Bandung Dapat Dua Program Latihan
Keputusan yang diambil pemerintahan Arab Saudi ini memang cukup membuat warga Muslim dunia bersedih, sebab bulan suci Ramadhan yang seharusnya disambut dengan suka cita oleh umat Muslim, kini harus bertahan untuk merayakannya tak seperti biasanya karena pandemi Covid-19.
Namun, keputusan ini merupakan kebijakan paling baik, guna menghindari risiko lonjakan terinfeksi Covid-19 semakin parah saat bulan suci Ramadhan.
Baca Juga: Sempat Minum Air Galon Demi Tahan Lapar Selama 2 Hari, Warga Banten Yuli Meninggal Dunia
Dilansir situs AFP, muazin di Masjidil Haram, Alli Mula mengungkapkan kesedihannya akibat keputusan yang terpaksa diambil demi menjaga penyebaran Covid-19, ia mengaku sempat menangis saat mengetahui ini pertama kali.
"Kami terbiasa melihat masjid suci penuh orang selama siang, malam, setiap saya merasa sakit di dalam, dan sekarang harus merelakan masjid menjadi sepi.***