PIKIRAN RAKYAT - Terkait wabah virus corona yang kini mengancam dunia, sejumlah negara tengah gencar berlakukan kebijakan untuk persiapan menjelang Ramadhan. Seperti negara yang kini dihuni mayoritas muslim dunia, Arab Saudi.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Reuters, sebelumnya Arab Saudi telah merilis peraturan penangguhan salat berjamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi guna membendung penyebaran virus corona atau Covid-19.
Baca Juga: Trump Klaim Muslim akan Dapat Perlakuan Istimewa saat Ramadhan, CAIR: Hanya untuk Politik
Berkenaan dengan datangnya bulan suci Ramadhan, kedua masjid paling suci dalam islam, yang biasanya digunakan sebagai tempat salat berjamaah lima waktu dan tarawih, kini terpaksa harus ditutup untuk aktivitas ibadah yang melibatkan orang banyak seperti salat berjamaah tarawih selama Ramadhan.
Perpanjangan penangguhan salat berjamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi selama bulan suci Ramadhan tahun ini, diungkap oleh Presidensi Dua Masjid Suci tersebut di akun Twitternya.
Baca Juga: Dituduh Merekayasa Corona untuk Senjata Biologis, Pihak Laboratorium Wuhan Angkat Bicara
Saudi Gazette dalam cuitannya menyebutkan bahwa, Pemerintah Arab Saudi menangguhkan kegiatan itikaf atau berdiam untuk beribadah dalam masjid selama Ramadhan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sebagai upaya pengendalian virus corona.
#BREAKING: The five daily prayers and Taraweeh prayers in the Two Holy Mosques in #SaudiArabia’s will continue to be suspended to the public during #Ramadan pic.twitter.com/YcQTI2dVvq— Saudi Gazette (@Saudi_Gazette) April 20, 2020
Sementara itu, Arab Saudi melaporkan lonjakan jumlah terinfeksi sebanyak 9.362 orang, termasuk 1.088 kasus tambahan pada Selasa, 21 April 2020.
Baca Juga: Ingin Kisah Percintaan Awet? Simak 5 Tips Jitu Membangun Hubungan Jangka Panjang
Namun, Kementerian Kesehatan Mohammed Al-Abdulaali mengunkapkan bahwa sekitar 82 persen dari kasus tersebut bukanlah warga Arab Saudi. Tetapi tidak disebutkan secara jelas kelompok warga mana yang menjadi penyebab lonjakan Covid-19 itu.