Menyamar Jadi Polisi, Pria Paruh Baya Bersenjata di Kanada Tewaskan 13 Orang

- 21 April 2020, 09:30 WIB
ILUSTRASI Pistol.*
ILUSTRASI Pistol.* /SHUTTERSTOCK/


PIKIRAN RAKYAT - Ketika pandemi Covid-19 mengancam dunia, menyusul jumlah terinfeksi semakin hari semakin banyak, tidak menghambat rencana kejahatan pria bersenjata asal Kanada untuk melakukan pembunuhan kejam di Provinsi Nova Scotia pada Minggu, 19 April 2020.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Reuters, penembakan massal itu setidaknya menewaskan 13 orang, termasuk perempuan yang berprofesi sebagai polisi, selama amukan 12 jam.

Peristiwa itu menjadi aksi pembunuhan massal tersadis dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun di negara tersebut.

Baca Juga: Tak Cuma Ancam Kesehatan, Virus Corona Juga Lumpuhkan Dunia Seni

Gabriel Wortman, pria berusia 51 tahun yang merupakan pelaku utama dalam pembunuhan massal ini, sengaja menggunakan seragam polisi serta menyamarkan mobilnya agar nampak mirip dengan mobil polisi, sebagai siasat ketika melancarkan aksi kejinya itu.

Wortman yang berprofesi sebagai dokter gigi, kemudian menembaki orang-orang di sejumlah lokasi Provinsi Atlantik, perlakuan kejinya yang membuat 13 warga Niva Scotia meregang nyawa belum diketahui secara pasti motifnya apa.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Tingkat RW Terbentuk, Komplek GMA Cirebon Terapkan Karantina Mandiri

Bahkan, Royal Canadian Mounted Police (RCMP) mengungkap bahwa dokter gigi itu sama sekali tidak mengenali korban, ia menembakan tanpa perasaan dan melakukannya cukup cepat.

Pihak kepolisian menambahkan, pihaknya mampu menghentikan ancaman Wortman yang tewas, namun tidak akan mengonfirmasi laporan jaringan CTV bahwa RCMP berhasil menembaknya.

Bahkan, salah satu pejabat RCMP yakni veteran Heidi Stevenson, turut menjadi korban dalam insiden nahas tersebut.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon, 21 April 2020: Klangenan dan Pekalipan akan Diterpa Hujan Ringan

Kejahatan penembakan terbesar sepanjang sejarah kehidupan 30 tahun, di kota Nova Scotia ini, menjadi peristiwa yang akan selalu diingat warga, karena paling menyisakan banyak luka.

"Hari ini menjadi hari yang menyedihkan bagi Nova Scotia, dan kejadian ini akan terus teringat di tahun-tahun mendatang," kata Lee Bergerman, komandan RCMP di Nova Scotia.

Diketahui, penembakan ini menjadi yang tersadis di Kanada sejak pria bersenjata membunuh 15 perempuan di Montreal pada Desember 1989 silam.

Baca Juga: Corona Ancaman Besar Dunia, Trump: Tiongkok yang Seharusnya Bertanggung Jawab

Penembakan masal jarang sekali terjadi di Kanada, dengan ancaman hukum perihal persenjataannya ditegakan lebih ketat dibandingkan Amerika Serikat.

Sementara itu, saat pandemi Covid-19 melanda Kanada pada Februari 2020 lalu, pemerintah mulai memberlakukan kebijakan lockdown atau penguncian wilayah.

Sehingga ketika pihak kepolisian mendapat laporan penembakan di sebuah rumah tepat di pesisir Portapique, sekitar 130 km utara ibu kota provinsi, Halifax, sempat terkejut.

Baca Juga: Saat Tenaga Medis Terdepan Hadapi Pandemi, Warga pun Bisa Bantu dengan Lawan Infodemik

Namun, tak berselang lama setelah laporan pertama diterima, pihak kepolisian langsung mendatangi TKP pada Sabtu, 18 April 2020 malam.

"Begitu polisi tiba di TKP, anggota melacak sejumlah korban di dalam dan di luar rumah tersebut," kata Chris Leather, petugas operasi kriminal RCMP Nova Scotia.

Beberapa bangunan di kota itu terbakar dan polisi terlibat baku tembak dengan Wortman. Penyelidikan kemudian menemukan bahwa pelaku juga membunuh orang di sejumlah lokasi lainnya.

Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Sentuh Level Paling Rendah, Warga Korea Selatan Beroleh Kelonggaran

"Pada Sabtu malam, Wortman tampaknya menggunakan seragam polisi. Namun, ia tidak menjelaskan apakah pelaku menyamar sebagai polisi ketika mengeksekusi aksi sadisnya tersebut.

"Faktanya bahwa seseorang ini memiliki seragam dan mobil polisi, yang menunjukkan bahwa jelas ini bukan aksi tak disengaja," pungkas Leather.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x