Saat Tenaga Medis Terdepan Hadapi Pandemi, Warga pun Bisa Bantu dengan Lawan Infodemik

- 19 April 2020, 20:37 WIB
ILUSTRASI petugas medis dengan alat pelindung diri (APD) lengkap.*
ILUSTRASI petugas medis dengan alat pelindung diri (APD) lengkap.* /AFP/STR via AXIOS

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, kini muncul pula fenomena infodemik di kalangan masyarakat.

Fenomena ini juga sudah mengglobal. Hal ini disampaikan pendiri Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Harry Sufehmi.

Ia mengatakan masyarakat dapat membantu tenaga medis menghadapi dampak pandemi Covid-19 yang semakin meluas. Bantuan ringan itu dapat dilakukan dengan melawan infodemik.

Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Sentuh Level Paling Rendah, Warga Korea Selatan Beroleh Kelonggaran

Secara detail, fenomena infodemik ini diartikan sebagai banyaknya informasi yang keliru atau hoaks terkait dengan Covid-19 itu sendiri. Padahal sejauh ini, masalah hoaks adalah masalah masyarakat. Dalam arti lain, Hanya masyarakat sendiri yang harus membantu mengatasinya.

"Caranya mudah, ketika kita temukan hoaks, dan itu misalnya sumber tidak jelas, kontennya aneh, kita kasi tahu, 'Tolong dong kasi tahu atau kabarkan ke yang ngasih kamu ini sebetulnya hoaks, terus kasi tahu lagi.' Dan seterusnya sehingga akhirnya informasi sebenarnya itu jadi tersebar," ujar Harry saat konferensi pers virtual pada Sabtu, 19 April 2020.

Ditambahkan Harry, upaya untuk menangkal hoaks sudah terbilang mudah. Bahkan, sebuah penelitian yang dilakukan universitas di Amerika Serikat menunjukkan hasilnya.

Baca Juga: Harus di Rumah karena Wabah, Pembalap Nasional Beralih Jalani Balapan Sepeda Virtual

Dalam penelitian itu, apabila suatu grup media sosial yang di dalamnya terdapat puluhan orang, cukup ada satu atau dua orang saja yang rajin mengecek kebenaran suatu berita yang dibagikan. Hal itu sudah efektif untuk menihilkan efek hoaks di grup tersebut.

"Jadi tidak perlu ramai-ramai, banyak-banyak, capek-capek, cukup satu dua orang saja. Mari kita bisa jadi pahlawan hoaks melawan infodemik ini. Jadi teman-teman dokter, perawat, turun ke lapangan capek menyambung nyawa untuk melawan pandemi, nah sisanya kita semua bisa jadi pahlwanan untuk lawan infodemik ini,"jelas Harry dalam pernyataan yang dilansir dari Kantor Berita Antara pada 19 April 2020.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendata bahwa sepanjang Jum'at, 17 April 2020, terdapat 556 berita hoaks. Sedang, Mafindo melalui pemeriksa faktanya secara spesifik mencatat misinformasi dan disinformasi seputar Covid-19 sebanyak 301 berita hoaks.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x