Gejala Baru Pasien Covid-19 di New York, Dinilai Aneh karena Terasa di Bagian Kulit

- 11 April 2020, 13:26 WIB
ILUSTRASI listrik, lampu, ide kreatif.*
ILUSTRASI listrik, lampu, ide kreatif.* /PIXABAY/

Baca Juga: Sentuh 100 Ribu Kematian Akibat Covid-19, Negara Eropa, Asia, dan AS Saling Geser Posisi

Tarana Burke, yang dikenal sebagai pendiri gerakan tagar MeToo, juga berbagi bahwa pasangannya menderita penyakit itu dan memiliki perasaan terbakar di kulitnya yang begitu parah.

"Bahkan ketika dia hampir tidak memiliki demam tinggi, kami benar-benar menggunakan gel lidah buaya untuk sun burn guna menenangkan kulitnya tersebut," tulisnya di Twitter.

Bahkan influencer terkenal Arielle Charnas melaporkan beberapa kali ia kehilangan "sensitivitas kulit" ketika dia pertama terserang virus tersebut.

Baca Juga: Satu Juta Pengungsi Rohingya Terancam Virus Corona, Bangladesh Ambil Langkah Tegas

Dokter mengatakan gejalanya tidak terlalu umum, tetapi mungkin menjadi bagian dari respon autoimun yang mempengaruhi sistem saraf pasien.

"Jelas sudah diidentifikasi, tetapi kami belum yakin seberapa luas itu," Dr. Daniel Griffin, kepala penyakit menular di ProHealth Care Associates, mengatakan kepada The Post.

Griffin, yang memperkirakan bahwa ia melihat sekitar 50 pasien positif virus corona sehari sejak merebaknya di New York, ia mengatakan kulit terbakar mungkin hanya sebuah reaksi.

Baca Juga: Tiongkok Cabut Kebijakan Lockdown, Ratusan Pasangan Berbondong-bondong Gelar Pernikahan

Perasaan itu mungkin merupakan hasil dari antibodi melawan penyakit yang tengah mengganggu cara kerja saraf, tetapi ia menambahkan bahwa ahli saraf masih tidak yakin apakah itu respons tubuh kita terhadap virus atau virus itu sendiri yang menyebabkan perasaan itu.

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x