Sentuh Angka 4.000 Kasus, Jepang Tetapkan Status Darurat Covid-19

- 7 April 2020, 16:30 WIB
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. //Twitter

Dengan tidak adanya hukuman karena mengabaikan permintaan dalam banyak kasus, penegakan akan lebih mengandalkan tekanan teman sebaya dan menghormati otoritas.

Gubernur Tokyo, Yuriko Koike mengatakan kota itu dalam pembicaraan dengan pemerintah pusat untuk memutuskan jenis fasilitas apa yang akan diminta untuk ditutup atau dikurangi jam kerja, sambil menegaskan tidak akan ada pembatasan untuk membeli bahan makanan dan obat-obatan.

Abe berusaha untuk meredakan kekhawatiran tentang kekurangan selama keadaan darurat, dengan mengatakan bahwa semua kebutuhan manusia masih disediakan toko ritel dengan ketersediaanya yang melimpah.

Baca Juga: Perkuat Angkatan Laut, Tiongkok Jalani Latihan Militer di Tengah Pandemi Covid-19

"Tidak ada kesempatan orang tidak bisa mendapatkan barang-barang yang mereka butuhkan di toko-toko ritel," ujar Abe.

Bahkan, pemerintah tidak akan meminta perusahaan kereta api untuk mengurangi jumlah kereta yang beroperasi.

Sedangkan infrastruktur penting lainnya seperti surat dan utilitas akan beroperasi, seperti halnya ATM dan bank.***

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x