Sentuh Angka 4.000 Kasus, Jepang Tetapkan Status Darurat Covid-19

- 7 April 2020, 16:30 WIB
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. //Twitter

Lebih lanjut, Abe mengungkapkan bahwa dirinya akan memprioritaskan kebutuhan guna melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat, dan tentunya terus melakukan kerja sama dengan pemerintah prefektur.

Baca Juga: 37 Orang Positif Covid-19 dan 5 Orang Meninggal, Tertular Warga yang Pulang dari Italia

Sementara itu, dalam konferensi pers yang dilakukannya pada Senin, 6 April 2020 kemarin tepat pukul 19:00 waktu setempat, ia menyebut bahwa kini Jepang telah tehindar dari wabah penyakit besar. Namun peningkatan infeksi di Tokyo dan Osaka serta menyusul daerah lain, membuat Abe dirundung kekhawatiran.

Setelah itu, Abe secepatnya mendeklarasikan rencana penggantian status tersebut, diketahui Tokyo menyumbang infeksi Covid-19 hingga 1.116 kepada dunia dalam sepekan terakhir.

Ini merupakan angka kasus terinfeksi tertingggi di negari Sakura ini. Bahkan secara nasional, peningkatan kasus bertambah menjadi 4.000 dengan 93 kematian pada Senin, 6 April 2020 kemarin.

Baca Juga: Gunakan 4 Strategi, Korea Selatan Berhasil Kalahkan Virus Corona Tanpa Kebijakan Lockdown

Yukio Edano, kepala oposisi Partai Demokrat Konstitusional Jepang, mengatakan respons pemerintah terhadap wabah virus corona dikatakan terlalu lambat, dengan alasan penundaan larangan masuk pengunjung dari Tiongkok.

Namun ia mengatakan partainya menghargai keputusan untuk mengumumkan keadaan darurat, meskipun itu terbilang terlambat.

Sementara itu, keadaan darurat akan memberikan wewenang kepada gubernur untuk meminta orang-orang tetap di rumah dan penutupan tempat-tempat bisnis.

Baca Juga: Corona Guncang Solidaritas UE, Kanselir Jerman: Gunakan Stabilitas Ekonomi Hindari Hutang

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x