Virus Corona Merebak di Semua Wilayah, Aljazair Terapkan Jam Malam Lebih Panjang

- 6 April 2020, 14:39 WIB
PERDANA Menteri Aljazair Abdelaziz Djared
PERDANA Menteri Aljazair Abdelaziz Djared /Lakom Info

PIKIRAN RAKYAT- Perdana Menteri Abdelaziz Djerad akan memperpanjang aturan jam malam guna menekan angka penularan Covid-19, setelah negara Aljazair menyumbang angka sebanyak 1.251 orang pada Minggu, 5 April 2020.

Sejak kemunculannya pertamanya pada 17 Februari 2020 lalu, virus corona kini telah mewabah hampir di setiap daerah Aljazair ini.

Diketahui, terinfeksi pertama bukan merupaka orang Aljazair asli, melainkan warga Italia yang berkunjung ke Aljazair untuk tinggal bersama keluarnganya guna menghindari penyebaran virus corona yang begitu masif di negara asalnya.

Baca Juga: Bantu Tenaga Medis, Relawan Cegah Corona di Cirebon akan Bagikan 500 Paket Sembako dan APD

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Reuters, aturan jam malam yang akan ditetapkan Perdana Menteri Abdelaziz itu akan dimulai pada hari ini Senin, 6 April 2020, antara pukul 15.00 sampai 07.00 waktu setempat di ibu kota Aljazair, yaitu Algiers.

Sementara itu, di delapan provinsi lainnya, pembatasan dimulai pada pukul 19.00 sampai 07.00 waktu setempat.

Sedangkan dua provinsi lainnya, yang didominasi lahan gurun, belum melaporkan kasus penularan virus sehingga dikecualikan dari aturan jam malam.

Baca Juga: Didiagnosis Sakit Flu Biasa, Seorang Pria di Selandia Baru Ditemukan Meninggal Dunia

Diketahui, perekonomian Aljazair yang terpuruk akibat Covid-19, dapat dupulihkan kembali dengan ragam kebijakan pemulihan yang diterapkan dan diyakini dapat mempercepat perbaikan dalam krisis sektor keuangan.

Pasalnya, selama bertahun-tahun negara itu sulit keluar dari nilai defisit tinggi ditambah harga minyak yang jatuh pada bulan lalu.

Sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di Afrika, Aljazair, dijalankan oleh kepemimpinan baru pada beberapa bulan terakhir. Pergantian kekuasaan dipicu oleh aksi massa yang mendesak Abdelaziz Bouteflika mundur dari jabatannya sebagai presiden setelah berkuasa selama 20 tahun.

Baca Juga: Jenazah Covid-19 Terlihat Berjajar di Koridor Rumah Sakit Karena Ruang Mayat yang Penuh

Sementara itu, presiden Abdelmadjid Tebboune telah memenangkan pemilihan umum pada Desember tahun lalu. Ia pun menunjuk Abdelaziz Djerad sebagai perdana menteri pada Januari.

Walaupun demikian, massa demonstran tidak puas dengan kemenangan Presiden Tebboune karena ia dianggap bagian dari elit kekuasaan lama. Kemenangan itu, bagi para demonstran, dianggap tidak sah.

Sehingga aksi protes diikuti hampir oleh puluhan ribu orang setiap minggunya yang bertempat di pusar kota Algiers, namun akibat terdampak corona sempat terhenti bulan lalu.

Baca Juga: Ciptakan Lagu Berjudul Virus Corona, Rhoma Irama: Ambil Hikmah dari Semua Kejadian

Penyakit itu menjangkau Aljazair pada saat politik dalam kondisi rumit, menyusul setahun aksi protes masa jabatan masih terjadi setiap pekannya.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x