Update Covid-19 Jumat 3 April: Lebih dari 1 Juta Kasus, Kematian di Jerman Geser Tiongkok

- 3 April 2020, 15:35 WIB
Ilustrasi Coronavirus*
Ilustrasi Coronavirus* /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT -Sejak kemunculannya pada Desember 2019 lalu di Tiongkok, virus corona masih menjadi ancaman bagi dunia. Hingga Jumat, 3 April 2020, dikabarkan virus yang menyerang pernapasan ini telah menginfeksi lebih dari satu juta orang.

Dilaporkan Worldometers, laman statistik independen, tercatat 1.016.568 kasus terjadi dari pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19. Virus ini pun telah memakan 213.151 korban jiwa.

Negara dengan virus corona terbanyak yang awalnya diduduki Tiongkok dalam waktu lama, kini diambil alih oleh Amerika Serikat dengan total 245.373 kasus.

Baca Juga: Tuai Pro dan Kontra, Kapten Brett Crozier Dibebaskan Usai Kirim Surat Kritikan Pedas

Posisi kedua ditempati Italia dengan total 115.242 kasus, lalu disusul Spanyol dengan 112.065, kemudian Germany beralih posisi dari peringkat lima menggantikan Tiongkok pada urutan empat, dengan total 84.794.

Tiongkok, yang disebut sebagai negara sumber virus corona bermula kini berada di urutan kelima dengan total 81.620 kasus. Kemudian dibawahnya, terdapat Francis 59.105 kasus, Iran 50.468 kasus, dan UK 33.718 kasus.

Baca Juga: Ikut Kunjungan Kerja Bersama Bima Arya, Pejabat Kota Bogor yang Positif Covid-19 Membaik

Dengan total 18.827 kasus terinfeksi, Switzerland berada di urutan ke-8. Lalu diikuti Turki dan Belgium yang masing-masing mencatat 18.135 dan 15.348 kasus.

Dari jumlah kasus terinfeksi tersebut, Benua Eropa saat ini masih menjadi episentrum dari pandemi virus corona.

Dua negara dengan jumlah kematian terbanyak masih berasal dari Benua Eropa, yakni Italia sebanyak 13.915 kematian, dan Spanyol dengan total 10.348 kematian.

Baca Juga: 35 Ribu Napi Dirumahkan Cegah Covid-19 di Lapas, Pedangdut Saipul Jamil Tak Dibebaskan

Angka penyembuhan tertinggi masih terdapat di Tiongkok, sebanyak 76,571 pasien, sehingga kasus aktif yang tengah dihadapi negeri Tirai Bambu ini hanyalah sebanyak 1,727 kasus.

Ketika pandemi melanda seluruh dunia, WHO bersama otoritas nasional memantau dampak Covid-19 terhadap kesehatan mental masyarakat, serta menyajikan informasi dan panduan kepada pemerintah dan masyarakat mengenai virus corona ini.

WHO juga menyebut, karantina wilayah (lockdown) tidak cukup untuk mengalahkan virus corona. Langkah-langkah kesehatan seperti kesadaran untuk menjaga kebersihan sangat diperluka guna menghindari kebangkitan virus di kemudian hari.

Baca Juga: Rencanakan Revisi PP 99/2012, ICW Sebut Yasonna Laoly Sudah Empat Kali Bawa Isu yang Sama

Beberapa vaksin untuk penawar penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini pun tengah dikembangkan oleh beberapa negara, mulai dari Italia, Iran, hingga Amerika Serikat.

Meski vaksin akan datang, negara diminta untuk tetap bereaksi dan melakukan apapun yang bisa dilakukan saat ini.

Sementara itu, temuan baru dari ilmuwan Tiongkok melaporkan lebih dari 1.000 kasus virus corona tanpa gejala sedang diteliti pada Selasa, 31 Maret 2020 lalu.

Baca Juga: Pusat Daur Ulang Ditutup Karena Covid-19, Sampah Berserakan di Sepanjang Jalan di Inggris

Mengingat, proses penyembuhan warga Tiongkok melesat tinggi, ancaman virus tanpa gejala ini, dimungkinkan dapat berdampak pada penanganan wabah ini di Tiongkok.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: World Meter Coronavirus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x