Lebanon Darurat Medis, Presiden Michel Aoun Lakukan Berbagai Upaya Cegah Virus Corona

- 16 Maret 2020, 16:15 WIB
PENCEGAHAN virus corona di Lebanon.*
PENCEGAHAN virus corona di Lebanon.* //reuters

PIKIRAN RAKYAT - Lebanon mengumumkan "keadaan darurat medis" pada Minggu, 15 Maret 2020 dengan menutup semua lembaga publik dan swasta kecuali rumah sakit, apotek dan toko roti.

Menurut sumber istana kepresidenan, hal tersebut dilakukan pemerintah sebagai upaya untuk menahan wabah virus corona.

Supermarket akan tetap buka dalam waktu tertentu, tidak sepanjang waktu, sementara bank diperintahkan untuk tutup.

Baca Juga: Soal Sumpah Bupati Cirebon, Disdik Sudah Hadirkan Kepala Sekolah Sebagai Saksinya

"Tetapi mungkin tidak dalam waktu yang dekat ini, agar orang-orang bisa mengamankan/ mengambil uang mereka terlebih dahulu," kata salah satu sumber kepada Al Jazeera.

Satu-satunya bandara sipil yang akan berfungsi di negara itu yaitu hanya Bandara Internasional Rafik Hariri Beirut. Bandara ini tidak akan ditutup saat ini, tapi akan dipertimbangkan jika penyebaran virus corona semakin meluas.

Dengan situasi darurat medis, sebagai upaya pencegahan virus corona, Presiden Michel Aoun juga meminta para pegawai di Lebanon untuk bekerja dari rumah.

Baca Juga: Tak Perlu Banyak Keluarkan Uang, Simak Rekomendasi Mobil Kecil Harga Murah Pilihan Terbaik

"Masing-masing dari kita diminta untuk melanjutkan pekerjaannya dari rumah, dengan cara yang tepat," kata Aoun dalam sambutannya saat rapat pertemuan kabinet.

Langkah-langkah tersebut ia tetapkan dengan harapan dapat menangani wabah tersebut.

Dilaporkan New York Times, Libanon, yang didera krisis keuangan yang parah, mengatakan jumlah total kasus Covid-19 telah mencapai 99 kasus. Tiga orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia Batal Hadir, Sumpah Qur'an Bupati Cirebon Batal Digelar 

Pejabat kesehatan memperingatkan wabah yang semakin meluas dapat memperparah sumber daya medis Lebanon yang terbatas. Kondisi akan semakin terasa memburuk setelah Lebanon mengalami kekurangan dolar selama berbulan-bulan lamanya.

Dalam upaya mengurangi potensi penularan virus corona, pada Minggu 15 Maret 2020, pasukan keamanan juga telah disiagakan ke corniche, pinggir pantai Beirut, guna membubarkan kerumunan yang sedang menikmati salah satu ruang publik kota tersebut.

Virus corona sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 170.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 6.500 orang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat kemarin menyatakan Eropa sebagai pusat penyakit baru.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: New York Times Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x