PIKIRAN RAKYAT - Terkait virus corona, Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat dikhawatirkan rakyatnya terinfeksi virus yang satu ini.
Hal ini menyusul pada aktivitas Trump pada Jumat kemarin, dirinya sempat bertemu dengan seorang pejabat Brasil yang kemudian dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Pejabat tersebut menghadiri makan malam dengan Trump di resor Mar-a-Lago dan tampak foto bersama dengan Trump dan wakilnya, Mike Pence.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Kehilangan Motor, Berikut 5 Rekomendasi Alarm Motor Terbaik Paling Canggih dengan Harga Termurah
Dilansir Anadolu Agency, Sabtu 14 Maret 2020, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia telah mengikuti tes untuk pengujian virus corona.
"Saya juga mengikuti tes tadi malam," kata Trump kepada wartawan pada saat briefing di Gedung Putih.
"Saya memutuskan saya harus menjalani tes berdasarkan konferensi pers kemarin. Orang-orang meminta saya mengikuti tes," jelasnya.
Baca Juga: Siswa di Wilayah Terdampak COVID-19 Belajar Mandiri Lewat Online, Nadiem Makarim Apresiasi Dukungan Perusahaan Pembelajaran Daring
Trump mengatakan, tes telah dikirim ke laboratorium dan hasilnya jatuh tempo dalam waktu satu atau dua hari.
Larangan perjalanan
Presiden Donald Trump pada Rabu 11 Maret 2020 melarang seluruh pendatang dari Eropa untuk masuk ke Amerika Serikat selama 30 hari mulai Jumat, 13 Maret 2020. Inggris menjadi salah satunya negara yang masuk ke dalam daftar pengecualian.
Sebagai langkah terbaru untuk memperlambat penyebaran virus, pemerintahan Trump akan memperpanjang larangan perjalanan Eropa, termasuk dengan memasukkan Inggris dan Irlandia ke dalam negara yang dilarang masuk ke wilayahnya.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Larangan Warga untuk Tidak Mengunjungi Mal Kota Kasablanka, Karena Adanya Staf Terinfeksi Covid-19 di Lantai Satu Mal
Larangan ini akan mulai efektif tengah malam yakni begitu hari memasuki Senin, 16 Maret 2020.
Pada briefing yang sama, Wakil Presiden Donald Trump, Pence mengatakan larangan itu tidak akan berlaku untuk orang Amerika yang kembali ke AS
Seperti diberitakan sebelumnya oleh PikiranRakyat-Cirebon.com, hal ini dilakukan Trump untuk menanggapi kritikan dari masyarakatnya yang menyebut bahwa Trump belum mengambil langkah serius terkait ancaman virus corona.
Baca Juga: Nadiem Dukung Kebijakan Pemda Liburkan Sekolah di Tengah Wabah COVID-19, Kemendikbud Siapkan Alternatif Belajar Daring
"Kami sedang menyusun kekuatan penuh untuk melindungi rakyat Amerika. Ini adalah upaya paling agresif dan komprehensif untuk menghadapi virus asing dalam sejarah modern," ungkap Trump.
Trump menyebut Eropa menjadi salah satu penyebab penyebaran virus corona di Amerika Serikat.
Uni Eropa gagal mengambil langkah pencegahan dan membatasi perjalanan dari Tiongkok dan tempat-tempat yang terkena virus corona lainnya. Akibatnya, sebagian besar tempat di Amerika Serikat dibanjiri pelancong dari Eropa.***