PIKIRAN RAKYAT - Tiongkok mencatat ada sekitar 573 kasus baru corona pada Sabtu, 29 Februari 2020. Angka ini menunjukkan kenaikkan dibandingkan dengan hari sebelumnya yang tercatat ada 427 kasus.
Jumlah kasus baru pada Sabtu ini juga merupakan lonjakan harian tertinggi selama sepekan terakhir.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Kantor Berita Antara, korban meninggal akibat COVID-19 pada Sabtu kemari, ada sekitar 35 orang.
Baca Juga: Dianggap Berdampak Buruk Terhadap Lingkungan, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Resmi Dihentikan Sementara
Jumlah ini menunjukan penurunan dari 47 orang pada hari sebelumnya, sehingga menambah jumlah total kematian mencapai 2.870 orang.
34 kasus kematian tersebut terjadi di Provinsi Hubei sebagai pusat wabah. Sisanya tercatat di wilayah Henan.
Bila dijumlahkan, Hubei tercatat menyumbangkan 570 kasus baru, dimana 565 di antaranya berasal dari Ibu Kota Provinsi Wuhan, tempat sumber virus corona mewabah pertama kali.
Baca Juga: Jadi Opsi Pendaratan WNI ABK Diamond Princess, Bandara Kertajati Sebut Siap Sambut dengan Fasilitas Khusus
Tiga kasus baru di luar Hubei merupakan yang terendah sejak Komisi Kesehatan Nasional mulai mendata jumlah harian pada 20 Januari lalu.
Dengan tujuan meminimalisir dampak virus corona terhadap ekonomi, Tiongkok memerintahkan agar semua kawasan memisahkan distrik ke dalam tiga status.
Tiga status tersebut yakni 'berisiko tinggi', 'berisiko sedang', dan 'berisiko kecil'.
Baca Juga: Bahas Rencana Pemindahan Ibu Kota Baru, Tony Blair Perhatikan Masalah Lingkungan dan Pertumbuhan Ekonomi
Diharapkan, semua daerah juga mencabut seluruh pembatasan lalu lintas serta mengizinkan semua orang untuk kembali bekerja seperti biasanya.
Pada Sabtu, Hubei menyebutkan bahwa 11 dari 103 daerah tidak melaporkan kasus baru virus corona selama setidaknya 14 hari, sehingga memenuhi kriteria 'berisiko kecil'. Namun sebanyak 58 daerah di sejumlah provinsi masih 'berisiko tinggi'.***