Dianggap Berdampak Buruk Terhadap Lingkungan, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Resmi Dihentikan Sementara

- 1 Maret 2020, 14:42 WIB
Para Pejabat Inti Satuan Kerja (PISK) Balai Ujicoba Sistem Diklat Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) melakukan kunjungan ke proyek pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung di Purwakarta, Jumat (9/8/2019).
Para Pejabat Inti Satuan Kerja (PISK) Balai Ujicoba Sistem Diklat Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) melakukan kunjungan ke proyek pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung di Purwakarta, Jumat (9/8/2019). /Dok. Kementerian PUPR


PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) resmi menghentikan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Proyek tersebut secara resmi dihentikan sementara selama dua minggu.

Penghentian sementara proyek pembangunan akan dimulai mulai tanggal 2 Maret 2020 mendatang.
 
Baca Juga: Jadi Opsi Pendaratan WNI ABK Diamond Princess, Bandara Kertajati Sebut Siap Sambut dengan Fasilitas Khusus

Instruksi penghentian yang diberikan kepada PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dikarenakan proyek tersebut telah menimbulkan genangan air di Tol Jakarta-Cikampek.

"Betul dihentikan untuk sementara waktu," ujar Danis Sumadilaga Plt Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Kantor Berita Antara, penghentian dilakukan karena kondisi keamanan, keselamatan, kesehatan, dan lingkungan yang kurang diperhatikan oleh manajemen konstruksi yang berwenang.

“Kemudian tumpukan-tumpukan material yang mengganggu di pinggir-pinggir, drainase yang tertimbun serta tertutup sehingga menimbulkan banjir, dan juga manajemen keselamatan serta cara kerjanya, pada intinya itu saja,” ujar Danis.
 
Baca Juga: Bahas Rencana Pemindahan Ibu Kota Baru, Tony Blair Perhatikan Masalah Lingkungan dan Pertumbuhan Ekonomi

PT KCIC telah melakukan tindakan preventif sekaligus menyusun strategi terhadap kondisi cuaca ekstrem agar pembangunan tetap berjalan lancar.

PT KCIC sudah mengidentifikasi risiko terkait lingkungan di area proyek juga sekitarnya.

Diketahui penanganan teknis juga telah dilakukan oleh PT KCIC di berbagai titik banjir dan bermasalah.

Salah satu yang terdampak adalah titik akses jalan di sekitar gerbang keluar tol Jatiwaringin yang dibangun untuk memudahkan akses warga.
 

WIKA, CREC, dan Sinohydro yang merupakan kontraktor Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah menyisir sejumlah titik potensi banjir dan longsor.

Untuk memastikan keamanannya, para kontraktor memantau pintu air dan saluran air.

Mereka memastikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung senantiasa mematuhi kaidah-kaidah juga aturan yang berlaku.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menanggapi penghentian proyek tersebut dan berencana untuk memanggil pihak-pihak terkait penghentian tersebut.
 
 
“Saya belum tahu, saya kira bagus, intinya untuk kebaikan bersama dan peningkatan, agar bisa berlanjut kembali namun dengan proses yang lebih baik,” tutur Danis ketika ditanyakan perihal pemanggilan tersebut.

Proyek jalur kereta ini sudah dimulai sejak lima tahun yang lalu dan memiliki panjang lintasan 143 km.

Kemacetan dan gangguan aliran logistik disebabkan oleh genangan air yang diakibatkan oleh proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung*** 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x