PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona yang menyerang daratan Tiongkok masih berlangsung, meski sudah mengalami penurunan kasus.
Namun Pemerintah Tiongkok tetap berusaha mengatasi wabah itu dan salah satunya dengan mengeluarkan larangan mengonsumsi satwa liar.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com melalui situs Reuters, larangan itu diberlakukan dengan merujuk pada korban awal yang terhubung dengan pasar satwa liar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Baca Juga: Liga 1 2020 akan Dimulai, Ketua Umum PSSI Pastikan Sepakbola Indonesia Melangkah Maju
Pengumuman itu dibuat setelah penangguhan awal perdagangan dan konsumsi satwa liar pada Januari lalu.
Para ilmuwan menduga tetapi belum membuktikan, bahwa virus corona diturunkan ke manusia dari hewan. Wabah ini sekarang telah membunuh hampir 2.700 orang di Tiongkok dan menyebar ke lebih dari 28 negara di seluruh dunia.
Beberapa infeksi paling awal ditemukan pada orang-orang yang terpapar ke pasar satwa liar di ibukota Provinsi Hubei. Disana berbagai hewan liar dijual bebas, seperti kelelawar, ular, musang, dan hewan lainnya.
"Ada kekhawatiran yang berkembang di antara orang-orang terhadap konsumsi hewan liar dan bahaya tersembunyi yang ditimbulkannya bagi keamanan kesehatan masyarakat sejak meledaknya wabah virus corona (COVID-19)," tutur Zhang Tiewei yang merupakan juru bicara Komisi Legislatif Tiongkok.
Zhang mengatakan, hal tersebut sangat mendesak dan perlu untuk keputusan yang akan diambil pada saat kritis untuk pencegahan dan pengendalian epidemi.