Menentang Junta Militer, Puluhan Biksu Myanmar Lakukan Aksi Turun ke Jalan

- 26 September 2021, 07:45 WIB
Ilustrasi bendera Myanmar. Biksu di Myanmar lakukan aksi menentang kudeta militer.
Ilustrasi bendera Myanmar. Biksu di Myanmar lakukan aksi menentang kudeta militer. /Pixabay/jorono

Itu sebagai simbol protes untuk menolak rezim junta, yang menyebut dirinya Dewan Administrasi Negara.

"Kami harus mengambil risiko untuk memprotes karena kami dapat ditangkap atau ditembak kapan saja. Kami tidak aman untuk tinggal di biara-biara kami lagi," kata seorang biarawan berusia 35 tahun.

Baca Juga: Bahas Kelaziman, Ahmad Dhani Singgung Saipul Jamil dan Pengalaman di Penjara

Pada tahun 2007, para biksu Buddha memimpin demonstrasi besar-besaran secara nasional menentang rezim junta militer sebelumnya, pemberontakan yang dimulai setelah kenaikan harga bahan bakar secara tiba-tiba.

Diketahui, Myanmar berada dalam kekacauan dan ekonominya lumpuh sejak Februari ketika militer menggulingkan pemerintah sipil Aung San Suu Kyi.

Di seluruh negeri perlawanan anti-junta telah mengakar, mendorong militer untuk melancarkan tindakan brutal terhadap perbedaan pendapat. Lebih dari 1.100 warga sipil tewas dan 8.400 ditangkap, menurut kelompok pemantau lokal.

Baca Juga: Raffi Ahmad Minta Izin Beli Private Jet, Nagita Slavina Sebut Niatnya Jelek, Buat Apa Ya?

Secara historis, biksu di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha telah dilihat sebagai otoritas moral tertinggi, mengorganisir komunitas dan kadang-kadang memobilisasi oposisi terhadap rezim militer.

Namun kudeta telah mengungkap perpecahan di antara para biksu, dengan beberapa biksu terkemuka memberikan restu kepada para jenderal dan yang lainnya mendukung para pengunjuk rasa.***

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Times of India


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x