Jepang Mendapat Informasi Intelijen Adanya Risiko Serangan Teror di Asia Tenggara, Diantaranya Indonesia

- 15 September 2021, 08:45 WIB
Pemerintah Jepang meminta warganya yang ada di Asia Tenggara untuk menghindari fasilitas keagamaan dan keramaian.
Pemerintah Jepang meminta warganya yang ada di Asia Tenggara untuk menghindari fasilitas keagamaan dan keramaian. /pixabay

PR CIREBON - Kedutaan Besar Jepang di Manila pada Selasa, 14 September 2021 mengkonfirmasi bahwa Tokyo telah menerima informasi teror.

Kedutaan Besar Jepang di Manila menyebutkan kalau Tokyo menerima laporan dari intelijen tentang adanya kemungkinan serangan teror di enam negara.

Enam negara yang disebutkan dalam laporan intelijen yang diterima Tokyo yang merupakan ibukota Jepang tersebut diketahui berlokasi di Asia Tenggara.

Baca Juga: Virus Corona Varian Mu dan Lambda Disebut Tidak Bisa Lampaui Delta, Simak Alasannya Menurut Ahli Virologi

Kabar penting ini tentu saja menjadi perhatian berbagai pihak mengingat pihak Tokyo sendiri memberikan peringatan kepada seluruh warga Jepang yang berada di enam negara tersebut.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Pna.gov, dikabarkan ada sebuah pernyataan yang dikirim melalui surat elektronik atau email, kedutaan mengatakan tidak dapat mengungkapkan rincian detailnya.

Tetapi melalui email tersebut berisikan himbauan mengenai kemungkinan adanya serangan teror.

Baca Juga: Tanggapi Pelonggaran di Sejumlah Sektor pada PPKM, Mardani Ali Sera: Landai Bukan Berarti Santai

“Kami mengkonfirmasi bahwa pemerintah Jepang telah menerima informasi tentang kemungkinan serangan teror, tetapi kami tidak dapat memberikan latar belakang rinci saat ini,” tulisnya.

“Sehubungan dengan ini, kami mengeluarkan peringatan untuk memperingatkan orang Jepang yang tinggal di beberapa negara Asia Tenggara, tetapi kami tidak dapat mengungkapkan sumbernya,” sambung pesan tersebut.

Menanggapi adanya informasi mengenai kemungkinan serangan teror, Departemen Luar Negeri (DFA) dan Angkatan Bersenjata Filipina mengaku belum menerima laporan resmi mengenai ancaman tersebut.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Objek yang Dilihat Pertama Kali dalam Gambar Ungkap Mimpi Tersembunyi Anda Selama Ini

Asisten Sekretaris DFA, Eduardo Meñez mengungkapkan bahwa informasi tersebut mungkin saja sudah disebarkan antar badan intelijen.

“DFA belum diberitahu secara resmi tentang masalah ini. Peringatan perjalanan untuk warga suatu negara biasanya tidak secara resmi diberitahukan ke negara lain,” ucapnya.

“Namun, jenis informasi ini mungkin telah dibagikan di antara badan-badan intelijen,” sambung Eduardo.

Baca Juga: Artis Cantik Anya Geraldine Pilih Dipoligami Daripada Jadi Simpanan: Nggak Merugikan Orang Lain

Juru bicara AFP, Kolonel Ramon Zagala juga meyakinkan bahwa pemerintah Filipina menanggapi dengan serius semua laporan yang diterima tentang kemungkinan kegiatan terkait terorisme.

“Kami terus-menerus memvalidasi semua laporan tentang masalah keamanan dan ini adalah proses yang berkelanjutan. Sesuai tinjauan terakhir, tingkat ancaman kami sedang,” katanya.

“Kami memastikan bahwa semua warga negara, Filipina atau bukan, selama mereka berada di wilayah kami, dilindungi dan dijaga keamanannya dari ancaman teroris,” sambung Zagala.

Baca Juga: Jelang Promosi Internasional, Big HIt Music Umumkan Semua Anggota dan Staf BTS Telah Divaksinasi Penuh

Dia juga berharap adanya partisipasi aktif masyarakat dalam memerangi terorisme karena keamanan sangat penting dan menjadi kebutuhan dan perhatian semua orang.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Jepang, pada laporan Senin, 13 September 2021 diketahui telah memperingatkan warganya yang berada di Asia Tenggara.

Diantaranya di Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Myanmar untuk menjauhi fasilitas keagamaan dan keramaian setelah mendapatkan informasi adanya peningkatan risiko seperti bom bunuh diri.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: PNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x