PR CIREBON- Jepang dan Mesir telah sepakat untuk bekerja sama dalam menjaga stabilitas di Afghanistan menyusul penarikan pasukan Inggris dan NATO dari negara itu, Japan Times melaporkan.
Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi, Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry, dan timpalannya dari Jepang Toshimitsu Motegi bertemu di Kairo dan meminta semua pihak terkait untuk memulihkan perdamaian dan ketertiban di Afghanistan dan melindungi nyawa dan harta benda.
"Kami berbagi keprihatinan tentang situasi saat ini di Afghanistan dan sepakat untuk bekerja sama sehingga tidak akan menjadi faktor destabilisasi lebih lanjut," kata perwakilan Jepang Motegi, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Middle East Monitor.
Baca Juga: Satu kasus Covid-19 Terdeteksi, PM Selandia Baru Jacinda Ardern Langsung Terapkan Lockdown Nasional
Pada bulan Februari Duta Besar Jepang untuk Mesir, Noke Masaki mengatakan bahwa masa depan hubungan bilateral antara Mesir dan Jepang penuh dengan kemungkinan.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan kepada Reuters bahwa dia mengakui bahwa Taliban mengendalikan negara itu dan bahwa kembali "tidak sesuai rencana" setelah pasukan Taliban mengepung ibu kota selama akhir pekan.
Pada hari Minggu Taliban mengumumkan telah menguasai 31 provinsi termasuk Laghman, Bamyan, dan Nangarhar.
Baca Juga: TXT Rilis Album Repackage, Berikkut Daftar Rilis dari Idol KPop Lainnya di Bulan Agustus 2021
Pada hari Minggu Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri ke luar negeri menandai berakhirnya dua dekade koalisi pimpinan AS di negara itu.