Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Newsweek, sejak pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari lalu, varian Mu telah menyebar ke 41 negara, termasuk Amerika Serikat (AS).
Paling umum di Hawaii dan Alaska, varian ini menyumbang kurang dari satu persen kasus di AS, tetapi potensinya untuk lebih menular atau menolak vaksin dan kekebalan alami membuat pejabat kesehatan mengawasi mutasi.
Nebraska adalah satu-satunya negara bagian di AS yang belum mendeteksi kasus Varian Mu dari Covid-19, yang dapat membuat vaksin menjadi kurang efektif.
Setidaknya satu kasus Varian Mu telah terdeteksi di District of Columbia dan setiap negara bagian di AS selain Nebraska.
California dilaporkan memiliki kasus Varian Mu tertinggi yakni 384, sementara Lis Angeles County mengidentifikasi 167 kasus Varian Mu berdasarkan data Departemen Kesehatan Masyarakat.
Direktur LA County Public Health, Dr. Barbara Ferrer mengatakan kalau ini menjadi alasan betapa pentingnya melakukan vaksinasi dan perlindungan berlapis.
“Hal tersebut adalah tindakan yang memutus rantai penularan dan membatasi proliferasi Covid-19 yang memungkinkan virus bermutasi menjadi sesuatu yang bisa lebih berbahaya,” ujar Dr, Barbara.
WHO sendiri melabeli Varian Mu sebagai salah satu yang Varian menarik, karena memiliki karakteristik dapat membuatnya menular atau resisten (tidak mempan) terhadap vaksin.