Tiongkok Perkuat Hubungan dengan Taliban, Komunitas Uighur di Afghanistan Akui Takut Dideportasi Paksa

- 1 September 2021, 12:00 WIB
Warga Uighur di Xinjiang, Tiongkok - Komunitas Uighur di Afghanistan yang lari dari Tiongkok mengaku mereka takut dilacak dan dideportasi paksa kembali ke negaranya.
Warga Uighur di Xinjiang, Tiongkok - Komunitas Uighur di Afghanistan yang lari dari Tiongkok mengaku mereka takut dilacak dan dideportasi paksa kembali ke negaranya. /REUTERS/Thomas Peter.

“Taliban adalah Muslim, dan kami juga Muslim, tetapi saat ini semuanya tentang uang, dan Taliban mendapat uang dari Tiongkok. Saat ini, semua negara Muslim sedang melakukan itu,” ujarnya.

Abdul Aziz Naser, juru bicara Umar Uighur Trust mengatakan bahwa setidaknya 100 keluarga Uighur mendekam di Afghanistan setelah mereka diabaikan untuk penerbangan evakuasi.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 1 September 2021: Taurus Pengeluaran Besar, Gemini Sukses

"Saya menghubungi seluruh dunia, tetapi tidak ada hasil. Tapi kami masih berusaha,” tutur Abdul Aziz Naser.

Sementara itu, para aktivis mengatakan sekitar 22 keluarga Uighur telah melarikan diri ke Pakistan sejak Taliban menggulingkan pemerintah Afghanistan dan menguasai negara yang dilanda perang itu.

Umar mengatakan keluarga Uighur yang terdampar di Afghanistan sangat khawatir mengingat kartu identitas nasional mereka memiliki tulisan ‘Pengungsi Tiongkok’ atau ‘Turkestan’.

Baca Juga: Tanggapi Berakhirnya Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan, Tiongkok: Awal Baru bagi Perdamaian

Nama itu merujuk pada wilayah Xinjiang di barat laut Tiongkok yang oleh orang Uighur disebut sebagai Turkmenistan Timur.

Afghanistan berbagi perbatasan dengan wilayah Xinjiang, yang merupakan rumah bagi sekitar 12 juta orang Uighur.

Menurut Umar, jaminan utama yang dicari Tiongkok adalah penegasan Taliban bahwa separatis Uighur tidak akan diberi tempat berlindung.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x