ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul

- 27 Agustus 2021, 06:40 WIB
Ilustrasi bom meledak/ Usai adanya 2 ledakan yang menghancurkan bandara Kabul dan sekitarnya, ISIS mengklaim mereka bertanggung jawab atas serangan itu.
Ilustrasi bom meledak/ Usai adanya 2 ledakan yang menghancurkan bandara Kabul dan sekitarnya, ISIS mengklaim mereka bertanggung jawab atas serangan itu. /Pexels/Pixabay

PR CIREBON – ISIS telah mengklaim pihaknya bertanggung jawab atas serangan 2 bom bunuh diri yang menghancurkan di bandara Kabul, menewaskan sedikitnya 72 orang.

ISIS memposting pernyataan bahwa mereka merupakan pelaku bom bunuh diri dari akun Telegram pada Kamis, 26 Agustus 2021 waktu setempat, menyusul serangan sebelumnya.

Dua ledakan bom, salah satunya menghantam Gerbang Abbey bandara Kabul, yang lainnya di Hotel Baron, diduga dilakukan oleh ISIS-K.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Jumat 27 Agustus 2021: RCTI, GTV, MNC TV, dan Indosiar

ISIS-K merupakan afiliasi regional dari kelompok militan tersebut yang beroperasi di Afghanistan dan Pakistan.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail, Abdul Rehman Al-Loghri dari ISIS-K adalah pelaku bom bunuh diri yang bertanggung jawab atas ledakan di Abbey Gate, menurut ISIS. Gerbang ini diawaki oleh pasukan AS dan Inggris.

Ledakan itu menewaskan sedikitnya 72 orang, termasuk 13 prajurit AS dan melukai lebih dari 140 lainnya, menurut sumber resmi.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Hari Ini, 27 Agustus 2021: Aries, Taurus, dan Gemini Ikuti Kata Hati Anda

Didirikan pada tahun 2015, pengikut ISIS-K bertujuan untuk mendirikan kekhalifahan Islam di Khorasan (karenanya inisial 'K') yang merupakan wilayah bersejarah, meliputi Pakistan dan Afghanistan bersama dengan sebagian Asia Tengah.

Sebelum serangan tersebut, AS telah memperingatkan bahwa kelompok itu kemungkinan akan menargetkan ribuan orang yang berkumpul di Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul.

Orang-orang berusaha melarikan diri dari negara itu setelah pengambilalihan Taliban pada 15 Agustus dan sebelum batas waktu 31 Agustus untuk penarikan pasukan AS dan NATO.

Baca Juga: Kode Redeem PUBG Mobile Hari Ini Jumat 27 Agustus 2021, Ada Hadiah Menanti Mu!

Organisasi tersebut telah melakukan sekitar 100 serangan terhadap warga sipil dan 250 lainnya melibatkan layanan keamanan AS, Afghanistan atau Pakistan.

Pada bulan Mei, ISIS-K menewaskan sedikitnya 68 warga Afghanistan dan melukai 165 lainnya ketika mereka meledakkan tiga bom mobil di luar sekolah Syed Al-Shahda untuk anak perempuan di Kabul.

Sebagian besar korban adalah murid muda yang dianggap kelompok tersebut sebagai target yang sah karena mereka tidak percaya perempuan dan anak perempuan harus dididik.

Baca Juga: Caramu Berdiri Sehari-hari akan Mengungkapkan Banyak Hal Mengenai Kepribadianmu, Kamu Percaya Diri!

Serangan itu terjadi setelah periode di mana serangan udara negara Barat telah menewaskan ribuan pendukung jaringan teror dan setidaknya tiga pemimpinnya.

Emir, atau pemimpin pertama yang dipilih organisasi itu, adalah mantan komandan Taliban Pakistan bernama Hafiz Saeed Khan, yang terbunuh pada 2016.

Prajuritnya sebagian besar adalah pembelot dari Taliban seperti Sheikh Maqbool, yang ditugaskan untuk memastikan bahwa serangan kelompok itu mendapat perhatian dunia.

Baca Juga: Dapatkan Primogems dan Mora Gratis! Kode Redeem Genshin Impact 'GI' Hari Ini 27 Agustus 2021

Mereka ditunjuk atas perintah pemimpin ISIS saat itu, Abu Bakr al-Baghdadi, yang menghadapi kesulitan di Suriah dan Irak.

Awalnya, kegiatan mereka terbatas pada bom bunuh diri dan serangan senjata ringan yang menargetkan warga sipil, serta penculikan sesekali.

Pengganti Khan, Abdul Hasib, terkenal karena memerintahkan para pejuang untuk memenggal kepala para tetua setempat di depan keluarga mereka.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri Meledak di Bandara Kabul Afghanistan, Warga Sipil hingga Marinir AS Dilaporkan Tewas

Ia juga memerintah untuk menculik wanita dan gadis yang kemudian dipaksa untuk 'menikahi' para pejuangnya, yang secara efektif menjadi budak seks.

Dia tewas dalam serangan pasukan khusus di kompleksnya di mana dua tentara AS tewas pada April 2017.

Kemudian AS menjatuhkan bom non-nuklir terbesar di gudang senjatanya pada sistem gua dan terowongan kunci ISIS-K di Provinsi Nangarhar Afghanistan. Sekitar 100 tentara mereka tewas.

Baca Juga: Bagikan Potret Mesra Bareng 'Mantan Pacar', Nora Alexandra: Sering Ngeselin tapi Sayang

Serangkaian serangan pesawat tak berawak kemudian menyapu bersih kedua penerus Hasib, Abu Sayed dan Abu Saad Orakzai dan sekitar 80 persen pasukan kelompok itu.

Namun seperti banyak kelompok militan, mereka terbukti hampir mustahil untuk dihilangkan sepenuhnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x