PR CIREBON – Gempa bumi yang menewaskan ribuan di Haiti beberapa waktu lalu masih memengaruhi negara itu hingga saat ini.
Warga Haiti terutama khawatir soal menyediakan kebutuhan untuk anak-anak mereka, dengan lebih dari setengah juta anak di bawah umur dikhawatirkan berisiko terkena dampaknya.
Gempa yang terjadi di Haiti pada 14 Agustus lalu itu menghantam infrastruktur, menghancurkan atau merusak sekitar 130.000 rumah, memutus jalan dan membuat ribuan keluarga mengalami masa depan yang tidak pasti.
Baca Juga: Soal Perpanjangan Batas Waktu Evakuasi dari Afghanistan, AS: Itu Keputusan Presiden
Hal yang terjadi pada ibu rumah tangga bernama Lovely Jean misalnya, yang sedang beristirahat di dalam rumah sakit umum di kota selatan Les Cayes saat gempa terjadi.
Saat itu, bayinya yang baru berusia tiga hari, Love Shaiska, berada di bangsal neonatal. Ia dirawat karena infeksi.
Les Cayes adalah salah satu daerah yang paling parah terkena gempa, dan ketika dinding rumah sakit bergetar, Jean meminta suaminya, Pierre Alexandre, untuk mengambil bayi itu sementara dia melarikan diri dari gedung.
Baca Juga: Hoshi SEVENTEEN Ungkap Tentang Kepribadian Aslinya: Saya Benar-benar Jujur Saat Bersama...
"Bumi bergetar dan saya menangis, sangat takut dengan apa yang terjadi," kata wanita berusia 24 tahun itu, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.