“Pos pemeriksaan luar berada dalam kendali kami, dan di dalam berada di bawah kendali pasukan AS, dan kami terus-menerus berhubungan satu sama lain,” sambung Balkhi.
Lalu berkaitan dengan pemerintahan dan hak-hak perempuan, Balkhi menjelaskan kalau Taliban sedang melakukan pembicaraan intra-Afghanistan.
Baca Juga: Update Corona Indonesia 23 Agustus 2021, Kasus Baru Covid-19 Makin Turun, Kini Capai 9.604
“Inti dari pembicaraan intra-Afghanistan adalah bahwa kami mencapai kesepakatan tentang apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh hak-hak itu,” ucapnya.
“Hukum Islam diketahui semua orang dan tidak ada ambiguitas tentang hak-hak perempuan, hak-hak laki-laki, tidak hanya perempuan tetapi juga hak-hak laki-laki dan anak-anak,” katanya.
“Dan saat ini kita berada dalam situasi melakukan konsultasi dan diharapkan nantinya akan ada klarifikasi tentang apa hak-hak itu,” sambung Balkhi.
Baca Juga: Alexander Marwata Dilaporkan ke Dewas, Ali Fikri: KPK Tak Akan Campuri atau Intervensi Prosesnya
Disebutkan bahwa Taliban melakukan pembunuhan dan pelecehan yang sengaja ditargetkan ke orang-orang tertentu di Kabul seperti tokoh pemerintahan atau warga sipil itu disangkal Balkhi.
“Prioritas utama kami adalah disiplin dalam jajaran kami sendiri, dan tidak menegakkan hukum pada orang lain tetapi menegakkannya pada diri kami sendiri terlebih dahulu,” ujarnya.
“Kemudian memberikannya contoh untuk diikuti oleh masyarakat lainnya. Jadi kami yang pertama dan anggota kami, jika mereka terlibat dalam hal-hal seperti itu, [mereka] akan menjadi yang pertama diadili,” sambung Balkhi.