Akibat Alami Gagal Ginjal, Remaja Inggris Ini Gugat Agensi Perjalanan hingga Rp9,8 Miliar

- 18 Agustus 2021, 13:15 WIB
ILUSTRASI - Seorang remaja asal Inggris menggugat agensi perjalanan hingga Rp9,8 miliar usai ia divonis gagal ginjal.
ILUSTRASI - Seorang remaja asal Inggris menggugat agensi perjalanan hingga Rp9,8 miliar usai ia divonis gagal ginjal. /Pixabay/Martin Büdenbender

PR CIREBON – Seorang remaja Inggris menggugat sebuah agensi perjalanan bernama TUI untuk mendapatkan kompensasi hingga Rp9,8 miliar.

Pasalnya, remaja Inggris itu mengaku dirinya keracunan makanan yang membuatnya gagal ginjal saat mengikuti paket liburan bersama agensi perjalanan itu.

Remaja bernama Marshal Brunt dari Hampstead, London utara, Inggris itu percaya bahwa burger dan ayam yang dimasak di bawah resor bintang lima Jaz Aquamarine di Mesir membuatnya sakit.

Baca Juga: Taliban Ambil Alih Afghanistan, Rusia Sebut Kabul Lebih Aman Dibanding Saat Dipimpin Presiden Ashraf Ghani

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail, dia terkena keracunan makanan akut pada hari ketiga perjalanan dan diterbangkan dengan ambulans udara ke rumah sakit, sembilan hari kemudian divonis alami gagal ginjal.

Pengacara bocah itu mengklaim bahwa keracunan tersebut disebabkan oleh infeksi dari bakteri Shiga Toxin (STEC) yang ganas.

Mereka mengatakan dia membutuhkan 38 hari dialisis dan menderita kerusakan fisik yang parah akibat penyakit itu.

Baca Juga: Varian Delta Semakin Menyebar, AS Rekomendasikan Dosis Booster Vaksin Covid-19 untuk Semua Orang

Brunt menginginkan Rp9,8 miliar dari TUI karena dia mengklaim staf perusahaan itu gagal memastikan semua makanan dan minuman aman untuk dikonsumsi.

Remaja itu berusia 15 tahun dan sedang mempersiapkan ujiannya ketika keluarganya memesan paket liburan selama seminggu ke Mesir pada Oktober 2016.

Pengacaranya mengatakan resor itu menawarkan berbagai restoran dan fasilitas di kompleks mandiri serta 18 kolam renang dan tiga taman air di Laut Merah.

Baca Juga: Beredar Kabar Alasan Cerai dengan Henny Rahman Karena Ingin Poligami, Zikri Daulay: Kepikiran Juga Engga

Tetapi mereka mengklaim Brunt sakit karena makanan dan menderita komplikasi neurologis yang parah termasuk kejang pada November 2016, dan kebutaan sementara.

Brunt mengatakan dia harus hidup dengan kerusakan pada kedua ginjalnya, meskipun fungsi ginjalnya secara keseluruhan telah dipangkas hingga 60 persen.

Pengacaranya mengatakan prospek pekerjaannya di masa depan telah dirusak oleh cedera yang mengubah hidup.

Baca Juga: Tegaskan Sikap, Uni Eropa Sebut Bersedia Kerja Sama dengan Taliban Hanya Jika Hormati Hak Fundamental

Petugas medis juga memperkirakan Brunt akan mengembangkan penyakit ginjal kronis lanjut.

Dia menggugat TUI UK untuk lebih dari Rp9,8 miliar mengklaim staf gagal untuk memastikan semua makanan dan minuman aman untuk dikonsumsi.

Pengacara Brunt, Robert Hunter, mengatakan bahwa jika gagal ginjalnya memang bukan disebabkan oleh makanan atau bakteri yang terbawa air, pastinya infeksi itu dari salah satu kolam.

Baca Juga: Fungsi Attendance Management Beserta 10 Software Pendukung Terbaik!

“Penyakit yang dihasilkan dari makanan alternatif atau bakteri yang terbawa air yang tertular di resor  adalah peristiwa yang biasanya tidak dapat terjadi tanpa kelalaian dari pihak tergugat atau pemasoknya. atau pelayan.

“Hal yang menyebabkan penyakit, kerugian dan kerusakan, yaitu resor dan dapurnya, atau resor dan kolam renangnya, selalu berada dalam pengelolaan dan kendali terdakwa dan pemasoknya,” tegas kuasa hukum Brunt.

Kompensasi sedang diproses untuk dampak pada semua aspek kehidupan Brunt, termasuk bahwa kehidupan sekolahnya yang hancur dan ujiannya.

Baca Juga: Alffy Rev Persembahkan 'Wonderland Indonesia' di HUT ke-76 RI, Sebuah Lagu yang Sempat Ingin Ditunda Rilis

TUI mengatakan remaja itu jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit saat berlibur, tetapi membantah keracunan makanan adalah sumber penyakitnya.

Perusahaan juga mempertanyakan sejauh mana luka-lukanya dan jumlah kompensasi yang diklaim, menurut dokumen pengadilan.

Pengacara TUI David Boyle membantah kelalaian oleh agensi perjalanan atau operator resor.

Baca Juga: Ingin Bepergian Menggunakan Pesawat? Siapkan Dulu Hal-hal Berikut!

Dia mengatakan perusahaan bermaksud untuk memanggil bukti dari para ahli di bidang mikrobiologi, kesehatan masyarakat, psikiatri dan penyakit ginjal.

Hingga kini, belum ada tanggal yang ditetapkan untuk persidangan kasus tersebut.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x