Jurnalis Tiongkok yang Ditangkap Usai Laporkan Awal Pandemi Covid-19 Disebut Alami Masalah Kesehatan

- 18 Agustus 2021, 09:30 WIB
Seorang jurnalis Tiongkok sempat ditangkap usai melaporkan awal pandemi Covid-19. Kini, ia dikabarkan alami kondisi kesehatan yang buruk.
Seorang jurnalis Tiongkok sempat ditangkap usai melaporkan awal pandemi Covid-19. Kini, ia dikabarkan alami kondisi kesehatan yang buruk. /Tangkap layar YouTube.com/张展

PR CIREBON – Jurnalis Tiongkok yang menjalani hukuman empat tahun setelah melaporkan tahap awal pandemi Covid-19 di kota Wuhan dikabarkan mengalami kondisi kesehatan yang buruk.

Pasalnya, jurnalis Tiongkok itu melakukan mogok makan yang berlangsung lama, menurut seorang pengacara yang berhubungan dengan keluarganya.

Zhang Zhan, jurnalis Tiongkok tersebut, dirawat di rumah sakit sejak 31 Juli lalu dan sekarang beratnya kurang dari 40kg.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 18 Agustus 2021: Capricorn Jangan Hanya Ikut-ikutan, Pisces Membuang Waktu dan Uang

Pihak berwenang memberi tahu keluarga bahwa kesehatannya memburuk dan menyuruh mereka datang ke penjara.

Hal itu diungkapkan oleh Peng Yonghe, seorang pengacara yang berbicara dengan ibu Zhang tentang kunjungan itu.

Orang tua dan saudara laki-lakinya pergi ke Shanghai pada 2 Agustus tetapi hanya diizinkan untuk berbicara dengannya melalui telepon.

Baca Juga: Tahun Kedua Dipercaya sebagai Duta FFI, Tissa Biani Bicara Soal Karya dan Kualitas

“Kami hanya berharap dia bisa keluar dari penjara, karena mogok makannya benar-benar mengkhawatirkan,” ujar Peng, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Rumah sakit di penjara Tiongkok umumnya tidak dilengkapi dengan baik, menurut Jane Wang, seorang aktivis Humanitarian Tiongkok.

Wang juga bekerja di kelompok berbasis di AS yang didirikan oleh para pembangkang Tiongkok. Ia membantu menyebarkan pesan ibu Zhang dengan lebih luas.

Baca Juga: Zaskia Adya Mecca Bicara Tentang Ragam Budaya Indonesia : Nah Loh Nggak Sadar Terjajah Budaya Kan?

“Itu bukan fasilitas medis yang layak,” ungkap Wang.

Publikasi kasusnya telah membawa banyak dukungan untuk Zhang, termasuk dari Tan Binlin, yang mengadakan demonstrasi pada 4 Agustus di kotanya di provinsi Hunan.

Tan meminta pihak berwenang untuk membiarkannya mencari perawatan medis yang tepat.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 18 Agustus 2021: Aries Dipengaruhi Orang, Cancer Perkataanmu Melukai Orang Lain

Ibu Zhang tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Pada Desember lalu, pengadilan Shanghai memvonis Zhang atas tuduhan menimbulkan kegaduhan dan memprovokasi masalah.

Zhang pun sejak awal melakukan mogok makan, kemudian mulai makan setelah kesehatannya menurun.

Baca Juga: 76 Tahun Indonesia Merdeka, Zaskia Adya Mecca: Saat Ini Penjajahan Bukan Hanya dari Fisik

Panggilan ke kantor di Administrasi Penjara Shanghai juga tidak dijawab.

Pihak berwenang menahan Zhang pada Mei tahun lalu ketika Tiongkok meningkatkan hukum untuk mengendalikan narasi tentang pandemi, yang pertama kali terdeteksi di Wuhan.

Pemerintah telah menghadapi tuduhan bahwa mereka menutupi kesalahan langkah awal dan menunda rilis informasi penting yang akan membantu memperlambat penyebaran virus.

Baca Juga: Siapkan Bantuan untuk Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 di Bogor, Bima Arya: Kita Jaga Masa Depan Mereka

Zhang telah melakukan perjalanan ke Wuhan tak lama setelah kota itu dikunci ketat pada Februari tahun lalu, dengan jutaan penduduk dilarang pergi.

Dia mengunggah lusinan video amatir pendek ke YouTube, menunjukkan jalan-jalan yang sepi dan tanda-tanda kehidupan lainnya di bawah penguncian.

Salah satunya mendokumentasikan kunjungannya ke kantor polisi di mana Dr Li Wenliang telah ditegur karena menyebarkan berita tentang wabah di mana dia mencoba bertanya tentang kasusnya.

Sedangkan video yang lain menunjukkan seorang penjaga keamanan berulang kali memukul teleponnya dan mengancamnya saat dia merekam perselisihan.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah