Mereka juga meminta para jamaah untuk melakukan salat Jumat di Masjid Ibrahim sebagai bentuk kecaman terhadap pendudukan Israel.
Abu Sneina mengatakan menerima undangan untuk melakukan salat Jumat di masjid berarti menunjukkan afiliasi Muslim dengan Masjid Ibrahimi.
Baca Juga: Beruntung! Seorang Pria Temukan Rp1,2 M di Kulkas Bekas yang Dibeli Online
Sebelum masuknya jamaah ke masjid, tentara Israel menambahkan pasukan di pintu masuknya, menyebarkan tanggul besi di halaman dan memeriksa identitas jamaah dan jurnalis.
Seorang saksi mengatakan kepada bahwa pasukan Israel mengizinkan para jamaah untuk memasuki masjid satu per satu.
Hal itu mengakibatkan kemacetan di penghalang yang sudah ada sebelumnya yang mengarah ke tempat ibadah.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Mingguan, 16-22 Agustus 2021, untuk Semua Zodiak: Satukan Hati dan Pikiran
Salat di masjid biasanya dikenakan pembatasan keamanan yang ketat karena jamaah harus melewati beberapa penghalang dan gerbang elektronik sebelum mencapai tangga menuju tempat salat.
Situs suci ini dihormati oleh orang Yahudi dan Muslim sebagai situs pemakaman para pemuka agama.
Masjid tersebut telah dibagi menjadi area beribadah Yahudi dan Muslim setelah seorang pemukim menembaki jamaah Muslim pada tahun 1994, menewaskan 29 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya.