PR CIREBON – Pasukan keamanan Israel menggunakan granat kejut untuk membubarkan kerumunan jamaah Muslim yang melakukan salat Jumat di luar Masjid Ibrahimi di kota Hebron, Tepi Barat.
Setidaknya satu orang terlihat dibanting ke tanah dan ditendang oleh pasukan Israel. Tidak segera jelas apa yang memicu kekerasan itu.
Sheikh Hefzy Abu Sneina, direktur masjid, mengatakan bahwa warga Palestina menanggapi undangan Kementerian Wakaf dan Urusan Agama untuk melakukan salat di masjid, seperti yang dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.
Baca Juga: WHO Bentuk Tim Baru untuk Selidiki Asal Usul Covid-19, Tiongkok: Kami Menentang Penelusuran Politik
Hal itu bertentangan dengan rencana Israel untuk melanjutkan rencana pembangunan yang akan mengubah beberapa kegunaannya.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Israel mengatakan telah memulai proyek di halaman masjid untuk membangun rute yang secara langsung menghubungkan area parkir ke masjid dan memasang lift listrik.
Orang-orang Palestina melihat pembangunan itu sebagai cara untuk mengambil alih seluruh tempat, yang dibagi menjadi wilayah Yahudi dan Muslim yang terpisah, untuk pengunjung Yahudi.
Usai adanya rencana itu, Kementerian Wakaf dan Urusan Agama mengumumkan penutupan semua masjid di kota Hebron.