Utusan Myanmar Memperingatkan PBB Tentang Dugaan 'Pembantaian' oleh Junta Militer

- 5 Agustus 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi. Duta Besar Myanmar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kyaw Moe Tun mengirim surat terhadap Sekretaris PBB terkait dugaan pembantaian.
Ilustrasi. Duta Besar Myanmar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kyaw Moe Tun mengirim surat terhadap Sekretaris PBB terkait dugaan pembantaian. /STRINGER/REUTERS

“Kami tidak bisa membiarkan militer terus melakukan kekejaman seperti ini di Myanmar,” kata Kyaw Moe Tun kepada AFP.

“Sudah waktunya bagi PBB, khususnya Dewan Keamanan PBB, untuk mengambil tindakan,” sambungnya.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Hari ini, 5 Agustus 2021: Hari Klimaks Capricorn, Aquarius, dan Pisces Terutama dalam Emosi

Myanmar berada dalam kekacauan sejak tentara menggulingkan kepemimpinan sipil pada 1 Februari, melancarkan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat yang telah menewaskan lebih dari 900 orang, menurut kelompok pemantau lokal.

Kyaw Moe Tun dengan penuh semangat menolak kudeta dan menepis klaim junta bahwa dia tidak lagi mewakili Myanmar. Sementara, PBB masih menganggapnya sebagai utusan yang sah.

Perwakilan itu dipecat oleh junta pada Februari, sehari setelah dia memberi hormat tiga jari di Majelis Umum PBB menyusul pidato berapi-api yang menyerukan kembalinya pemerintahan sipil.

Baca Juga: Sebelum Meninggal Dunia, Ibunda Irwansyah Sempat Bangun dari Koma Setelah Didengarkan Murotal Al Quran

Gerakan “Hunger Games” banyak digunakan oleh para demonstran pro-demokrasi.

Kyaw Moe Tun, yang telah berulang kali menyerukan intervensi internasional untuk membantu mengakhiri kerusuhan di Myanmar, mengatakan kemarin pihak berwenang AS telah meningkatkan keamanannya setelah ancaman nyata dibuat terhadapnya.

"Ada laporan ancaman terhadap saya," katanya.

Halaman:

Editor: Arman Muharam

Sumber: Malay Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah