Lebih tepatnya, gletser es di sini berusia kurang lebih 14.400 tahun.
Ketika tim mengidentifikasi virus yang ada dalam sampel es, mereka menemukan setidaknya 33 virus dengan jenis berbeda.
Namun, para ilmuwan belum dapat menemukan kecocokan untuk setidaknya 33 virus ini.
Tim ilmuwan juga menemukan bahwa setidaknya setengah dari virus ini beradaptasi dengan baik untuk hidup dalam suhu dingin yang ekstrem di dalam es.
Temuan lusinan virus dalam gletser itu disampaikan oleh Matthew Sullivan, salah satu penulis studi tersebut.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR RI Sebut PPKM Darurat Bangkitkan Perekonomian Nasional di Tengah Pandemi Covid-19
“Ini adalah virus yang akan berkembang biak di lingkungan yang ekstrem. Virus-virus ini memiliki tanda-tanda gen yang membantu mereka menginfeksi sel-sel di lingkungan yang dingin,” tuturnya.
Menurut para peneliti, virus purba ini akan membantu mereka memahami evolusi mikroba di berbagai iklim selama bertahun-tahun dan juga di masa depan. ***