Mayoritas Warga Brasil Setuju Presiden Bolsonaro Dimakzulkan Usai Munculnya Tuduhan Korupsi Pengadaan Vaksin

- 11 Juli 2021, 19:40 WIB
Sebuah survei menunjukkan bahwa warga Brasil setuju Presiden Bolsonaro untuk dimakzulkan, setelah adanya tuduhan korupsi pengadaan vaksin.
Sebuah survei menunjukkan bahwa warga Brasil setuju Presiden Bolsonaro untuk dimakzulkan, setelah adanya tuduhan korupsi pengadaan vaksin. /REUTERS/Adriano Machado.

PR CIREBON – Menurut sebuah survei yang dirilis pada Sabtu, 10 Juli 2021, mayoritas warga Brasil mendukung pemakzulan Presiden Jair Bolsonaro untuk pertama kalinya.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro didukung untuk dimakzulkan usai munculnya tuduhan korupsi serius terkait pengadaan vaksin yang menghantam citra pemimpin sayap kanan itu.

Menurut survei oleh Datafolha, 54 persen orang Brasil mendukung langkah yang diusulkan oleh majelis rendah negara itu untuk membuka proses pemakzulan terhadap Bolsonaro, sementara 42 persen menentangnya.

Baca Juga: Kasus Langka, Wanita Lansia di Belgia Meninggal Akibat Terinfeksi Covid-19 Varian Alpha dan Beta Sekaligus

Dalam survei Datafolha terakhir tentang masalah ini yang dirilis pada bulan Mei, pendukung dan penentang pemakzulan pada dasarnya terikat.

Dalam survei Datafolha terpisah yang dirilis pada hari Kamis, 8 Juli 2021, 51 persen orang Brasil mengatakan mereka tidak menyukai kepemimpinan Bolsonaro, angka tertinggi sejak ia menjabat pada Januari 2019.

Selama beberapa pekan terakhir, Brasil telah diguncang oleh tuduhan bahwa pejabat federal meminta suap untuk mempercepat dan membayar lebih untuk vaksin Covaxin yang dikembangkan oleh Bharat Biotech India.

Baca Juga: Penting! Cara Periksa Status dan Unduh Sertifikat Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes

Pada akhir Juni, Kementerian Kesehatan Brasil menangguhkan kesepakatan pengadaan itu.

Seorang pejabat Kementerian Kesehatan dan seorang anggota kongres mengatakan mereka berbagi keprihatinan mereka tentang kesepakatan Covaxin dengan Bolsonaro, tetapi tidak ada tindakan yang diambil.

Pekan lalu, seorang hakim Mahkamah Agung mengizinkan penyelidikan terhadap presiden karena melalaikan tugas.

Baca Juga: Iis Dahlia Unggah Foto dengan Bayi dari Rizky 2R, Netizen: Masih Pantes Nih Momong Baby Lagi

Dalam sebuah wawancara radio, Bolsonaro mengatakan dia telah mengambil tindakan setelah para pejabat berbagi keprihatinan mereka tentang kesepakatan Covaxin, tetapi dia tidak menjelaskan lebih lanjut.

"Saya bertemu dengan 100 orang per bulan tentang topik paling beragam yang bisa dibayangkan. Saya mengambil tindakan dalam kasus ini," ujarnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Selain skandal vaksin, gelombang virus Corona yang mematikan tahun ini juga telah mengurangi popularitas Bolsonaro.

Baca Juga: Berikan Hadiah Mobil Mewah pada Aurel Hermansyah, Atta Halilintar Dapat Komentar Kocak Ini dari Denny Cagur!

Ia secara konsisten meremehkan keparahan pandemi dan menabur keraguan tentang keamanan vaksin.

Datafolha mensurvei 2.074 orang Brasil secara tatap muka pada 7 dan 8 Juli.

Survei tersebut memiliki margin kesalahan 2 poin persentase, yang berarti hasil dapat bervariasi sejauh itu.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah