PR CIREBON - Presiden Jair Bolsonaro mengancam untuk menarik keluar Brasil dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Keputusan tersebut diambil setelah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu memperingatkan pemerintah-pemerintah atas risiko mencabut karantina wilayah sebelum memperlambat penyebaran virus corona baru.
Catatan tertinggi baru Brasil untuk korban meninggal harian akibat Covid-19 mengakibatkan korban meninggal melewati yang terjadi di Italia pada Kamis malam, tapi Bolsonaro terus berargumen untuk mencabut secepatnya perintah isolasi negara bagian, seraya berpendapat bahwa ongkos ekonomi mereka melampaui risiko kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Acungkan Pistol dan Mengancam Polisi, Pelaku Curanmor Ditembak
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, halaman depan koran Brasil Folha de S. Paulo menggarisbawahi bahwa hanya dalam tempo 100 hari sejak Bolsonaro menggambarkan virus corona sebagai 'flu sepele' itu kini telah 'membunuh satu orang Brasil per menit'.
"Ketika Anda membaca (koran) ini, orang Brasil lain meninggal akibat virus corona," kata koran itu.
Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan pada Kamis malam bahwa kasus terkonfirmasi di negeri itu melonjak melewati 600.000 kasus positif dan 1.437 kematian tercatat dalam 24 jam.
Lebih dari 34.000 nyawa melayang, pandemi itu membunuh lebih banyak orang di Brasil daripada negara mana pun di luar Amerika Serikat dan Inggris.
Baca Juga: Indonesia Duduki Urutan ke-34 Kasus Covid-19 Dunia, Laporan Harian Sabtu 6 Juni Pecah Rekor