Seorang pejabat Kementerian Kesehatan dan seorang anggota kongres mengatakan mereka berbagi keprihatinan mereka tentang kesepakatan Covaxin dengan Bolsonaro, tetapi tidak ada tindakan yang diambil.
Pekan lalu, seorang hakim Mahkamah Agung mengizinkan penyelidikan terhadap presiden karena melalaikan tugas.
Baca Juga: Iis Dahlia Unggah Foto dengan Bayi dari Rizky 2R, Netizen: Masih Pantes Nih Momong Baby Lagi
Dalam sebuah wawancara radio, Bolsonaro mengatakan dia telah mengambil tindakan setelah para pejabat berbagi keprihatinan mereka tentang kesepakatan Covaxin, tetapi dia tidak menjelaskan lebih lanjut.
"Saya bertemu dengan 100 orang per bulan tentang topik paling beragam yang bisa dibayangkan. Saya mengambil tindakan dalam kasus ini," ujarnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.
Selain skandal vaksin, gelombang virus Corona yang mematikan tahun ini juga telah mengurangi popularitas Bolsonaro.
Ia secara konsisten meremehkan keparahan pandemi dan menabur keraguan tentang keamanan vaksin.
Datafolha mensurvei 2.074 orang Brasil secara tatap muka pada 7 dan 8 Juli.
Survei tersebut memiliki margin kesalahan 2 poin persentase, yang berarti hasil dapat bervariasi sejauh itu.***