PM Inggris Boris Johnson Resmi Umumkan Akhir Pembatasan Sosial Covid-19, Berikut Pelonggaran yang Diterapkan

- 6 Juli 2021, 07:45 WIB
PM Inggris Boris Johnson telah resmi menumumkan akhir pembatasan sosial Covid-19 yang akan dimulai 19 Juli, berikut rencananya.
PM Inggris Boris Johnson telah resmi menumumkan akhir pembatasan sosial Covid-19 yang akan dimulai 19 Juli, berikut rencananya. /Instagram.com/@borisjohnsonuk

PR CIREBON – Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, resmi menetapkan rencananya untuk mengakhiri pembatasan sosial dan ekonomi Covid-19 di Inggris dalam dua minggu mendatang.

Rencana tersebut diterapkan PM Inggris Boris Johnson di tengah peluncuran vaksin yang menawarkan cukup perlindungan dari varian Delta yang sangat menular.

PM Inggris Boris Johnson mengkonfirmasi bahwa pemerintahannya bertujuan untuk mengakhiri tindakan pembatasan pada 19 Juli, dengan keputusan akhir akan diambil minggu depan.

Baca Juga: Fans DAY6 Anggap JYP Entertainment Perlakukan Idolanya dengan Tidak Adil, Ini Sebabnya!

Dia mengatakan langkah itu akan menghilangkan batasan formal pada kontak sosial, instruksi untuk bekerja dari rumah, dan mandat untuk memakai masker.

Sebelumnya, Boris Johnson memberlakukan pembatasan ketat termasuk kewajiban penggunaan masker hingga aturan jarak sosial dan kerumunan.

Kini usai dilakukan vaksinasi yang menurut Boris Johnson berhasil melemahkan virus dan mengurangi infeksi baru Covid-19 serta banyaknya orang di rumah sakit, PM Inggris berpendapat kebijakan itu dapat mencegah layanan kesehatan kewalahan oleh gelombang virus Corona baru.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Melonjak dan Stok Oksigen Menipis, dr. Tompi: Kita Ditampar Betul dengan Keadaan

Berdasarkan rencana, klub malam akan diizinkan untuk dibuka kembali dan tidak akan ada batasan kapasitas tempat perhotelan. Pedoman jarak sosial juga akan dihapus.

"Kita harus jujur ​​pada diri sendiri bahwa jika kita tidak dapat membuka kembali masyarakat kita dalam beberapa minggu ke depan ketika musim panas dan liburan sekolah, maka kita harus bertanya pada diri sendiri, kapan kita dapat kembali ke normal?" ujar Boris Johnson, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

"Kita akan menjauh dari pembatasan hukum dan memungkinkan orang membuat keputusan sendiri tentang cara mengelola virus," lanjutnya.

Baca Juga: Akui Ingin Duet dengan Reyowook Super Junior, Rossa: Bukan Orang Indonesia tapi Lafalnya Bagus

Boris Johnson menetapkan kebijakan kesehatan untuk Inggris, tetapi tidak untuk Skotlandia, Wales, atau Irlandia Utara.

Inggris telah menderita angka kematian global tertinggi ketujuh dari Covid-19, dan Boris Johnson dituduh terlalu lambat untuk menerapkan masing-masing dari tiga penguncian wilayah di Inggris.

Tetapi penerimaan vaksin di Inggris telah kuat, dengan 86 persen orang dewasa menerima dosis pertama dan 64 persen menerima dua dosis hingga Senin, 5 Juli 2021, menurut data pemerintah.

Baca Juga: Ungkap Cita-cita Masa Kecil, Iqbaal Ramadhan: Ilmuwan yang Punya Toko Permen Terbesar di Dunia

Boris Johnson juga mengatakan bahwa orang di bawah usia 40 akan diundang untuk suntikan Covid-19 kedua mereka dari 8 minggu setelah dosis pertama mereka dan bukan 12 minggu.

Hal itu diterapkan agar sejalan dengan kebijakan vaksinasi untuk orang dengan usia di atas 40-an.

Data dari Kesehatan Masyarakat Inggris menunjukkan bahwa vaksin sangat efektif dalam mencegah varian Delta yang menyebabkan penyakit parah atau masuk rumah sakit.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x