PR CIREBON – Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson bersiap melakukan pelonggaran aturan jarak sosial dan protokol kesehatan (prokes) lain terkait Covid-19.
Meskipun demikian, keputusan PM Inggris Boris Johnson tersebut mendapat reaksi keras dari para ilmuwan atas banyaknya kematian yang lebih serius akibat Covid-19.
Pada Senin, 5 Juli 2021, PM Inggris Boris Johnson diperkirakan memberi pengumuman bahwa masyarakat akan didesak untuk belajar hidup dengan Covid-19.
Baca Juga: 3 Titik Balik dalam Paruh Kedua Drakor 'At a Distance Spring is Green', Ada Sahabat Jadi Cinta
Selain itu, PM Inggris Boris Johnson juga akan mengumumkan keputusan tentang apakah selanjutnya membatalkan aturan satu meter-plus dan saran untuk kerja dari rumah.
Dia diperkirakan akan mengatakan Inggris akan menghapus aturan jarak sosial pada 19 Juli mendatang.
Jika benar dilakukan, banyak bar dan restoran bisa dibuka dan dikunjungi. Seorang menteri kabinet juga mengungkapkan pemakaian masker tidak lagi wajib, namun bersifat sukarela.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 5 Juli 2021: Leo Tak Terkalahkan hingga Libra Lewati Masa Sulit
Tetapi kemungkinan berakhirnya pembatasan dan seruan Sajid Javid, sekretaris kesehatan yang baru, untuk menerima bahwa kasus akan meningkat secara signifikan dan menyamakan Covid-19 dengan flu menuai kritik keras.