Peneliti Israel Temukan Jenis Baru Manusia Purba, Tanpa Dagu dan Gigi Sangat Besar

- 27 Juni 2021, 05:15 WIB
Seorang ilmuwan Israel memegang dua potong tulang fosil dari jenis manusia purba yang sebelumnya tidak diketahui.
Seorang ilmuwan Israel memegang dua potong tulang fosil dari jenis manusia purba yang sebelumnya tidak diketahui. /Reuters/Ammar Awad

PR CIREBON - Peneliti Israel mengatakan mereka telah menemukan jenis manusia purba baru yang sangat berbeda.

Peneliti Israel itu menemukan tulang milik jenis baru manusia purba yang sebelumnya tidak diketahui sains.

Penemuan jenis baru manusia baru ini memberikan cahaya baru pada perjalanan evolusi manusia.

Baca Juga: Denny Darko Terawang Hubungan Rossa dan Afgan: Mereka Ini Saling Menutupi

Penggalian arkeologi di dekat kota Ramla oleh tim dari Hebrew University of Jerusalem menemukan sisa-sisa prasejarah yang tidak dapat ditandingi dengan spesies yang diketahui dari genus Homo, termasuk manusia modern – Homo sapiens.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, para antropolog dan arkeolog Universitas Tel Aviv yang dipimpin oleh Yossi Zaidner menjuluki temuan itu sebagai "tipe Nesher Ramla Homo" setelah situs di mana tulang-tulang itu ditemukan.

Manusia purba itu berasal antara 140.000 dan 120.000 tahun yang lalu.

Baca Juga: 5 Peralatan Dapur Ini Ternyata Bisa Dibersihkan Oleh Sinar Matahari, Apa Saja?

“Morfologi manusia Nesher Ramla berbagi fitur dengan Neanderthal … dan Homo purba”, kata para peneliti dalam sebuah pernyataan.

“Pada saat yang sama, jenis Homo ini sangat berbeda dengan manusia modern, menampilkan struktur tengkorak yang sama sekali berbeda, tanpa dagu, dan gigi yang sangat besar.” tambahnya.

Bersama dengan sisa-sisa manusia, penggalian itu menemukan sejumlah besar tulang hewan serta peralatan batu.

Baca Juga: Simak! 3 Bahan Alami Ini Dapat Membantu Tidur Cepat untuk Penderita Insomnia

"Temuan arkeologi yang terkait dengan fosil manusia menunjukkan bahwa 'Nesher Ramla Homo' memiliki teknologi produksi alat-alat batu yang canggih dan kemungkinan besar berinteraksi dengan Homo sapiens lokal," kata arkeolog Zaidner.

“Kami tidak pernah membayangkan bahwa bersama Homo sapiens, Homo purba menjelajahi daerah itu begitu terlambat dalam sejarah manusia.”

Para peneliti menyarankan bahwa beberapa fosil yang sebelumnya ditemukan di Israel yang berusia 400.000 tahun bisa jadi milik tipe manusia prasejarah yang sama.

Baca Juga: Teroris KKB di Papua Tembak Mati 4 Warga, Polri: Tim Gabungan Sekarang Sedang Melakukan Pengejaran

Teori yang diterima secara luas

Penemuan Nesher Ramla mempertanyakan teori yang diterima secara luas bahwa Neanderthal pertama kali muncul di Eropa sebelum bermigrasi ke selatan.

“Temuan kami menyiratkan bahwa Neanderthal yang terkenal di Eropa Barat hanyalah sisa-sisa dari populasi yang jauh lebih besar yang tinggal di sini di Levant dan bukan sebaliknya,” antropolog Israel Hershkovitz dari Universitas Tel Aviv mengatakan.

Baca Juga: 5 Manfaat Kesehatan dari Mengkonsumsi Anggur, Salah Satunya Menurunkan Tekanan Darah

Dokter gigi dan antropolog Rachel Sarig dari Universitas Tel Aviv mengatakan temuan itu menunjukkan bahwa sebagai persimpangan antara Afrika, Eropa dan Asia, Tanah Israel berfungsi sebagai tempat peleburan di mana populasi manusia yang berbeda bercampur satu sama lain, untuk kemudian menyebar ke seluruh Dunia Lama.

Kelompok kecil jenis Nesher Ramla kemungkinan bermigrasi ke Eropa, kemudian berkembang menjadi Neanderthal, dan Asia, berkembang menjadi populasi dengan ciri serupa. ***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x