“Pada saat yang sama, jenis Homo ini sangat berbeda dengan manusia modern, menampilkan struktur tengkorak yang sama sekali berbeda, tanpa dagu, dan gigi yang sangat besar.” tambahnya.
Bersama dengan sisa-sisa manusia, penggalian itu menemukan sejumlah besar tulang hewan serta peralatan batu.
Baca Juga: Simak! 3 Bahan Alami Ini Dapat Membantu Tidur Cepat untuk Penderita Insomnia
"Temuan arkeologi yang terkait dengan fosil manusia menunjukkan bahwa 'Nesher Ramla Homo' memiliki teknologi produksi alat-alat batu yang canggih dan kemungkinan besar berinteraksi dengan Homo sapiens lokal," kata arkeolog Zaidner.
“Kami tidak pernah membayangkan bahwa bersama Homo sapiens, Homo purba menjelajahi daerah itu begitu terlambat dalam sejarah manusia.”
Para peneliti menyarankan bahwa beberapa fosil yang sebelumnya ditemukan di Israel yang berusia 400.000 tahun bisa jadi milik tipe manusia prasejarah yang sama.
Baca Juga: Teroris KKB di Papua Tembak Mati 4 Warga, Polri: Tim Gabungan Sekarang Sedang Melakukan Pengejaran
Teori yang diterima secara luas
Penemuan Nesher Ramla mempertanyakan teori yang diterima secara luas bahwa Neanderthal pertama kali muncul di Eropa sebelum bermigrasi ke selatan.
“Temuan kami menyiratkan bahwa Neanderthal yang terkenal di Eropa Barat hanyalah sisa-sisa dari populasi yang jauh lebih besar yang tinggal di sini di Levant dan bukan sebaliknya,” antropolog Israel Hershkovitz dari Universitas Tel Aviv mengatakan.